Ketika berjalan melintasi berbagai taman yang cukup luas di kota Buenos Aires, maka tidak jarang terlihat ada seorang anak kecil sedang dilatih bermain sepak bola oleh seorang pelatih profesional. Katanya kursus sepak bola seperti itu cukup banyak. Tapi hanya satu orang anak dan seorang pelatih. Tidak terlalu jauh dari tempat latihan, orang tua si anak menyaksikan, dan ketika istirahat si anak menghampiri orang tuanya dan memeluk mereka. Kemudian latihan dilanjutkan lagi. Banyak sekali lingkaran kecil berwarna cerah diletakkan di dalam lapangan kosong dan pelatih rupanya sedang melatih anak itu agar anak itu bisa berlari sambil menendang bola dengan tepat. Dari tanda di sebelah kiri, anak itu menendang bola kepada pelatih yang berdiri di tengah kemudian pelatih menangkap bola dan melemparnya dengan cepat ke tanda di bagian kanan, lalu si anak berlari mengejar dan menendangnya kepada pelatih. Pelatih kembali menangkap dan melemparnya lagi ke kiri. Demikian berkali-kali sampai keakuratan anak itu semakin sempurna. Seorang anak sedang dilatih oleh pelatih profesional di taman umum di Buenos Aires, Argentina (Sumber: Beatrice Murch). Saya langsung teringat dengan sepak bola tanah air. Sering sekali pemain kita maksudnya mau menendang bola untuk diberikan bola kepada temannya, tapi sering terjadi bola malah jatuh di kaki lawan. Mau memasukkan bola ke gawang, tapi selalu jauh dari sasaran. Mungkin latihan individu agar pemain kita bisa akurat menendang bola perlu dijadikan sebagai latihan penting sehingga akan muncul pemain-pemain berbakat yang hebat. Karena hanya sepintas melihat anak dan pelatih itu, belum mengerti mengapa banyak tanda (sekitar 30) yang diletakkan pelatih di radius 30 meter di taman itu. Tapi teman menjelaskan bahwa anak itu nanti akan dilatih berlari kecil dengan cepat sambil menendang bola melewati tanda-tanda yang sudah disusun pelatih. Karena hanya seorang diri, maka dengan mudah pelatih dapat mengamati perkembangan si anak. Dalam benak muncul pemikiran bahwa tim kesebelasan Argentina itu adalah kumpulan pemain individu yang sudah terlatih di semua bidang. Mungkin waktu menjalani kursus individu sudah terlihat bakat dan kehebatannya barulah kemudian diusulkan untuk masuk ke dalam klub atau tim yang baik. Sepak bola kita mungkin masih jarang melakukan latihan individu seperti itu. Biasanya kita langsung bermain di lapangan sebelas orang melawan sebelas orang lain. Padahal lathan secara individu itu sangat penting untuk mengerti tentang sepak bola termasuk teknik terbaik, aturan, dll barulah bertanding di lapangan. Para orang tua yang anaknya ingin menjadi pemain bola yang baik perlu mendukung anak untuk mengikuti kursus secara pribadi kepada pelatih profesional. Pemerinath juga perlu menyediakan banyak taman yang dapat digunakan untruk latihan olah raga, termasuk sepak bola. Kalau Gubernur Ahok bisa menyediakan banyak taman luas, maka para pelatih sepak bola profesional bisa mendapatkan pekerjaan baru dan para anak Indonesia bisa menjadi pemain bola yang handal seperti Lionel Messi dan Maradona jika dilatih sejak dini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H