Selamat Siang..
Kali ini masih tentang Pilpres 2014.
Beberapa hari belakang Capres Prabowo mengungkapkan curahan hatinya tentang Capres Jokowi yang belum pernah sekalipun mengeluarkan pernyataan "SIAP KALAH" dalam pilpres 2014 ini. Sementara Capres Prabowo telah berulang-ulang kali menyatakan "SIAP KALAH" dalam pilpres ini. Keluh kesah dan kegelisahan Capres Prabowo ini tentu saja ditanggapi para pendukungnya sebagai bentuk kesahajaan dan kebesaran jiwa sang Capres.
Saya sendiri tertegun, kagum, sekaligus geli ketika mendengar dan membaca pernyataan tersebut. "TERTEGUN DAN KAGUM" terhadap kemampuan Capres Prabowo dalam mempelintir dan memanfaatkan situasi untuk membangun opini pendukungnya. Sekaligus "GELI" karena apa yang dituntut oleh Capres Prabowo sesungguhnya telah jaauuuuhhhh hari dinyatakan oleh Capres Jokowi, tepatnya pada saat Debat Capres-Cawapres sebelum pelaksanaan Pilpres 2014.
Saya ingin mengatakan begini,,
Pada saat Debat Capres-Cawapres, Jokowi telah dengan tegas menyatakan bahwa "JOKOWI-JK HANYA TUNDUK KEPADA KEHENDAK RAKYAT DAN KONSTITUSI". Intinya adalah: terpilih ataupun tidak terpilih dalam Pilpres, keduanya adalah kehendak rakyat, dimana Jokowi-JK tunduk kepada kehendak rakyat dan konstitusi. Itulah pernyataan "SIAP KALAH" dari Capres Jokowi.
Dari pernyataan kedua Capres, jelas terlihat perbedaan cara pandang masing-masing khususnya dalam melihat Pilpres 2014 ini.
Capres Prabowo melihat Pilpres sebagai sesuatu yang harus ada KALAH dan MENANG-nya. Pihak yang MENANG akan menjadi presiden, sedangkan pihak yang KALAH hendaklah mampu menerima kekalahannya dengan lapang dada dan jiwa besar. Cara pandang tersebut tentu dapat kita pahami jika melihat Capres Prabowo yang berlatar belakang sebagai Militer. Tidak ada yang salah dengan cara pandang tersebut.
Sedangkan Capres Jokowi melihat Pilpres bukan sebatas persoalan KALAH dan MENANG, namun lebih kepada persoalan melaksanakan KEHENDAK RAKYAT DAN KONSTITUSI. Pihak yang tidak terpilih adalah juga merupakan bagian dari rakyat, sedangkan pihak yang terpilih memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan kehendak rakyat dan konstitusi. Itulah kenapa kita berulang-ulang kali mendengarkan pernyataan Jokowi-JK bahwa jika terpilih nanti, kemenangan ini bukanlah kemenangan Jokowi-JK, tetapi kemenangan seluruh rakyat Indonesia. Dalam hal ini Capres Jokowi ingin menegaskan, bahwa sesungguhnya TIDAK ADA YANG PIHAK YANG DIKALAHKAN DALAM PILPRES INI. Inilah cara pandang Capres Jokowi.
Nah,,, mengingat kecerdasan Capres Prabowo (konon IQ-nya mencapai 152,,) maka sedikit mustahil rasanya jika Capres Prabowo tidak menyadari dan memahami konteks pernyataan Jokowi tersebut. Namun kenapa tuntutan kepada Capres Jokowi untuk mengeluarkan pernyataan SIAP KALAH tetap keluar dari mulut seorang Capres Prabowo..?? Jawaban dari pertanyaan inilah kenapa akhirnya saya kembali mengungkapkan kekaguman saya terhadap kemampuan Capres Prabowo dalam mempelintir dan memanfaatkan situasi untuk membangun opini pendukungnya... :)
Salam,,