(Bagian I)
Silaturahmi, lazimnya mempererat tali persaudaraan. Tapi tidak kali ini. Silaturahmi menyulut pertikaian.
Bermula dari pertemuanku dengan sahabat lama masa SMU, sebut saja Ucheng yang dulu nakalnya bukan main. Sekarang bikin aku ta'jub dan senang. Perubahan yang drastis. Selalu berpakaian gamis, berjanggut dan tak ketinggalan celana cingkrang. Obrolan ku (Uncle Jim) dengan teman yang lebih suka disebut Abu Tedjo (Abu) itupun berlangsung....
Abu : Gimana kabarnya akhi...masyaallah lama kita tak bersua....kemana aja?
Jim : Alhamdulillah, kheer 'ala kulli haal kheer...(jawabku mengimbangi gaya bahasa dia yang juga berubah total)
Abu : Akhi...kabarnya kerap bepergian luar pulau...apa yang anda kerjakan
Jim : Wahai Abu...begitulah aku mendapatkan nafkah...keliling bumi Allah kutulis dengan kata-kata
Abu : Lho..!lalu siapa yang biayai itu semua...
Jim : Yah ada saja sponsor..bisa agen perjalanan, provider celluler atau perusaahaan tertentu...
Abu : Yang ke Papua antum dibiayai siapa (Abu terus memburu)