Hidup Tanpa Smartphone? Emang Bisa??
Kalo ditanyakan kepada kaum Gen X yang kelahiran tahun 1965-1979 kayak saya ini.. jawabannya: Pasti Bisa!
Masa sih?
Coba bayangkan..
Menurut beberapa literatur, handphone generasi pertama yang berteknologi NMT (atau AMPS? lupa) mulai imigrasi ke Indonesia sekitar tahun 1985.
Itupun masih analog, berukuran besar dan berharga mahal sehingga hanya orang-orang tertentu yang memilikinya dan terkadang dipasang di mobil.
Kemudian sekitar tahun 1999, telepon genggam monophonic (tanpa warna) yang mengandalkan pesan singkat (SMS) mulai beredar dipasaran dengan teknologi GSM, sedangkan CDMA mulai ada pada tahun 2001.
Handphone pertama saya adalah HP CDMA dengan operator Telkom Flexi pada tahun 2003. Saya pilih CDMA karena tidak perlu repot pindah jaringan ketika pergi keluar kota seperti GSM (jaman itu pemilik HP GSM kalau pindah kota harus ganti jaringan sesuai kota yang dituju).
Nah.. karena saya kelahiran tahun 1966, artinya selama 37 tahun saya hidup tanpa handphone!
Jika teknologi Smartphone canggih (seperti BlackBerry, iPhone, hingga Android) mulai marak pada 2006, berarti saya baru bisa bergaul dengan Smartphone pada usia 40 tahun!
Emang sih terkesan ketinggalan jaman.. tapi ini membuktikan bahwa manusia itu bisa kok hidup tanpa gadget canggih seperti jaman sekarang selama 40 tahun.