Lihat ke Halaman Asli

Andri S. Sarosa

TERVERIFIKASI

Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Kritik, Saran dan Pendapat Pelatih Dunia

Diperbarui: 8 Januari 2024   09:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: kompas.com

Jelang perhelatan Piala Asia 2023 di Qatar yang akan berlangsung pada 12 Januari hingga 10 Februari 2024, rombongan pemain Timnas Indonesia telah tiba di Qatar, pada Minggu (7/1/2024) pukul 06.00 waktu setempat. Timnas Indonesia tergabung dalam Grup D bersama Jepang, Vietnam, dan Irak.

Selama persiapan, Timnas Indonesia banyak dihujani kritik oleh para pengamat sepakbola dan pelatih sepakbola dunia maya, netizen yang terhormat.

Dari mulai tidak membawa pemain-pemain andalan Borneo FC, skandal mie instan sampai 2 kekalahan dalam pertandingan uji coba dengan Timnas Libya. Semua itu jadi bahan untuk menghujat Timnas Indonesia di dunia maya.

Ada baiknya kita sebagai pendukung Timnas, menyimak kritik dan saran apa yang disampaikan pihak-pihak yang netral, seperti dari pelatih Libya Milutin Sredojevic.

*

Pelatih asal Serbia itu memuji Timnas Indonesia sebagai Tim yang tahan terhadap tekanan karena seperti yang kita saksikan dalam uji coba melawan Libya, pemain-pemain Libya memberikan tekanan yang tinggi kepada pemain-pemain Indonesia sampai masuk kedalam kotak penalti.

"Tim kalian sangat taktis dan saya menyadari bahwa mereka memiliki ancaman yang tidak biasa dari lemparan ke dalam yang berasal dari bek sayap kiri," katanya. "Tim Indonesia punya masalah dalam pertahanan. Detail-detail kecil dapat mempengaruhi hasil, dan Indonesia sepertinya ada beberapa masalah pertahanan karena kalian kebobolan dua gol dan enam gol dalam dua pertandingan".

Ini jelas kritik yang baik karena Indonesia kebobolan 5 gol akibat blunder para pemain belakang. Ini harus segera dibenahi, blunder harus dihilangkan dan memantapkan lini belakang yang dihuni oleh banyak pemain berkualitas.

"Kalian juga menghadapi masalah dalam aspek penyelesaian akhir. Menurut saya, soal penyelesaian akhir dan penempatan posisi kalian dalam serangan tanpa pergerakan dari sisi sayap itu tidak sesuai. Jadi Anda bisa membuat peluang lebih banyak dari titik itu," Sredojevic menjelaskan.

Setuju banget dengan kritik dan saran mister. Serangan sayap menusuk ke kotak pinalti yang pernah menjadi ciri khas Tim asuhan STY dan kerap diperagakan oleh Egy, Witan, Yakob, Sadil bahkan Pratama Arhan ini hampir-hampir tak terlihat. Padahal ini adalah salah satu senjata mengobrak-abrik pertahanan lawan untuk memecah kebuntuan daripada hanya mengandalkan serangan dari tengah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline