Ketika surat panggilan dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta kuterima, aku langsung sujud syukur. Perjuanganku mengikuti seleksi menjadi petugas pemadam kebakaran tuntas sudah dengan hasil memuaskan, aku diterima!
Menjadi petugas pemadam kebakaran adalah cita-citaku sejak kecil. Dimataku, petugas pemadam kebakaran adalah sosok pahlawan pemberani melebihi seorang Spiderman. Sosok kepahlawanan Arnold Schwarzenegger dalam film Collateral Damage sangat menginspirasiku untuk mengajukan lamaran sebagai anggota pemadam kebakaran.
Alhamdulillah kini cita-citaku tercapai.
Aku selalu ingat pesan almarhum ayahku, "Carilah pekerjaan yang halal, berapapun gajinya dan apapun resikonya. Yang terpenting adalah pekerjaan itu harus sesuai dengan keinginan dan cita-citamu".
Akupun bersyukur karena aku berhasil meyakinkan ibuku bahwa pekerjaan sebagai anggota pemadam kebakaran bukanlah pekerjaan yang harus dihindari tapi pekerjaan yang mulia karena menolong sesama. Awalnya memang sangat sulit meyakinkan beliau, maklum sebagai anak tunggal, tentu ibuku tidak mau aku mempunyai pekerjaan yang sangat menyita waktu dan membahayakan hidupku. Tapi dengan rayuan khas anak gaul, lebih-lebih dengan surat panggilan ini, ibuku pun pasrah walaupun dari raut wajahnya ada sedikit kekuatiran akan masa depanku.
*
Hari pertama masuk kerja ditandai dengan apel bersama dilapangan. Selanjutnya anggota baru mengikuti orientasi dan pelatihan mengenal tugas pemadam kebakaran dan segala macam teori dan praktek tentang api. Api sangat bermanfaat bagi manusia, tapi sifat api adalah kecil menjadi kawan dan besar menjadi lawan. Karena itu, sebagai anggota pemadam kebakaran harus memahami bagaimana api tercipta, bagaimana api membesar dan bagaimana penanggulangan api yang telah membakar sesuatu.
*
Hari-hari selanjutnya adalah hari stand by bagi kami, para anggota pemadam kebakaran. Saat ini, jumlah personil petugas pemadam kebakaran sebanyak 30 orang. Kami dibagi dalam dua shift selama dua jam. Satu shift berjumlah 7-8 orang, shift kami dipimpin oleh Danton (Komandan Pleton) pak Siswanto. Sisanya ada yang kebagian off. Nah, bagi anggota yang off bukan berarti bebas dari tugas, jika sewaktu-waktu diperlukan maka mereka siap diluncurkan ke lokasi kejadian.
Hari-hari menunggu panggilan tugas pertama adalah hari-hari yang terlama dalam hidupku. Tapi, bukan berarti aku mengharapkan ada kebakaran. Aku hanya ingin mempraktekkan teori-teori api yang kudapat selama ini.