Lihat ke Halaman Asli

Andri S. Sarosa

Instruktur, Trainer, Konsultan Sistem Manajemen + Bapak yang bangga punya 5 Anak + 1 Istri

Masa Persiapan Pensiun, Perlukah ke Psikiater?

Diperbarui: 20 Oktober 2020   08:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

diolah dari shutterstock.com

Saat sedang asyik mengerjakan pekerjaan, tiba-tiba Big Bos Presiden Direktur memanggil saya untuk datang ke ruangannya.

"Eh, ada apa nih? Tumben diajak meeting berdua'an aja", pikir saya.

Big Bos mempersilahkan duduk sambil membuka laptopnya dan berkata, "3 bulan lagi Anda pensiun ya.. Posisi anda akan digantikan oleh pak Harry gimana? Oke kah?"

"Oh menurut saya oke... sebab dia pernah bekerja sama dengan saya dan paham dengan pekerjaan saya saat ini," jawab saya.

"Nanti posisi pak Harry akan digantikan oleh pak Prasetyo, gimana?"

"Itu juga cocok Bos karena pak Prasetyo punya potensi dan masih bisa berkembang," jawab saya lagi sambil menunggu-nunggu saya akan ditempatkan dimana setelah posisi saya digeser pak Harry.

Yang kebayang saat itu adalah... hmm mungkinkah posisi saya akan naik jadi Wakil Direktur?

Di mana lagi posisi yang strategis? Sudah terisi semua.

*

Beberapa bulan lalu, di forum Meeting Management, Big Bos pernah menyatakan bahwa setelah saya pensiun beliau berencana akan memperpanjang masa kerja saya dengan skema kontrak kerja selama 1 tahun tapi dengan syarat gaji pokok dipotong sampai setara gaji UMR yang berlaku. 

Waktu itu saya jawab, tidak ada masalah saya dikontrak tapi untuk gaji, kita akan negosiasi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline