Lihat ke Halaman Asli

Welcome "kering"

Diperbarui: 17 Juni 2015   06:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Welcome "kering"

 

Belum saat nya mngucap selamat tinggal pd hujan

Tdk pantas merasa lengah pd banjir

Meski dbeberapa bidak alam Mulai mengering

Destinasi_destinasi pendakian tertunda akibat cuaca

Begitu rindu dgn harum sudut alam

Jauh dr riuh gemuruh kebisingan

Jauh dr jangkauan geografis perpolitikan 

Bahkan lupa AKU in bagian dr penghuni pemukiman

Hutan, gunung, lembah, sungai yg Begitu mengharukan

 

 

Aku rindu suasana it kembali

Rindu mendaki denganmu

 

Huft seiring bergantinya musim

Kau ganti destinasiku

Hujan it anugerah

Hujan it tantangan 

Hujan it mslh cuaca

Tak harus kita membenci hujan

Kini tiba terik mentari Mulai melirik sudut_sudut alam sekitar

Tiba saatnya berkutat dengan peralatan pendakian

Ditengah padatnya kesibukan mengisi perut dlm memenuhi roda kehidupan

Meluangkan waktu sejenak

Bercengkrama di keasrian alam kalimantan

Puncak_puncak tinggi membumbung dbumi kalimantan

Tak peduli kebutuhan pokok menjulang selangit

Berbinar memandangmu mentari yg Mulai mengernyit

Dihutan sana. . . 

Dilembah sana. . . 

Dibukit sana. . . 

Dipuncak sana. . . 

Dsetiap dataran tinggi nun jauh dsana ku teriakan rindu ini

Ku taklukan semua rasa diiringi takluk nya sudut_sudut puncak tertinggi 

 

Selamat datang kering

Selamat datang alam ku yg bening

Semoga pembaca tdk pusing. . .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline