Lima hari sudah dilewati dalam proses pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang akhirnya ditemukan diperairan bali. Kapal KRI Nanggala-402 dikatakan tenggelam pada saat sedang melakukan latihan penembakan torpedo yang dilakukan pada Rabu (22/4/2021) dini hari.
Kepala Staf TNI AL Yudo Margono menjelaskan
"Pada pukul 03.00 WITA, Kapal KRI Nanggala 402 meminta izin untuk menyelam ke kedalaman 13m untuk persiapan melakukan penembakan torpedo"
"Pada 03.00 wita, KRI yang lain terlibat dalam latihan pemeriksaan torpedo warning dan dalam hal ini unsur lain sudah memenuhi syarat peluncuran penembakan torpedo"
"Pada 03.30 wita, KRI yang terlibat dalam latihan penembakan torpedo melakukan pemeriksaan torpedo warning dan dalam hal ini unsur lain sudah mempersiapkan torpedo meluncur"
"Pada 03.46 sampai 04.46 WITA terus dilakukan pemanggilan pada kapal selam KRI Nanggala-402 tetapi tidak ada respon. Seharusnya pada saat tenggelam masih terlihat periskopnya, namun ini langsung tenggelam sehingga periskopnya tidak ada periskopnya"
Sampai disitu sudah tidak ada lagi komunikasi yang terlibat dengan Kapal selam KRI Nanggala-402
Pada pukul 04.17 WITA, TNI melakukan upaya untuk mendeteksi visual dengan cara menerbangkan helicopter dari KRI I Gusti Ngurah Rai, Namun hasilnya nihil.
Apabila sesuai dengan jadwal pelatihan, KRI Nanggala akan muncul pada pukul 05.15 WITA.
Namun dikarenakan KRI Nanggala tidak muncul pada waktu yang sudah ditentukan, maka kapal selam KRI Nanggala dinyatakan sublook.
Kapal KRI Nanggala-402 tenggelam pada kedalaman kuranglebih 800 meter. Kepala staf Angkatan Laut (kasal) TNI Yudo Margono mengatakan bahwa tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 terjadi karena faktor alam bukan dikarenakan "Human Error" (Kesalahan Manusia). Menurutnya Proses penyelaman kapal tersebut sudah melakukan prosedur dengan benar.