Lihat ke Halaman Asli

Jilal Mardhani

TERVERIFIKASI

Pemerhati

Antara Takdir dan Ketidakmampuan

Diperbarui: 28 September 2020   20:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: data diolah dari worldometers, foto istimewa

Mengenang almarhum Aryo Hanggono, Planologi ITB 83, Dirjen Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikaanan

***

Jumlah mahasiswa yang kuliah pada jurusan yang saya pilih di ITB dulu, Planologi, berkisar 40 orang per angkatan.

Angkatan saya (masuk tahun 1982) berjumlah 37 orang. Di antara kami, 6 orang atau 16,2% telah meninggal dunia.

Angkatan yang lebih senior, 1981, berjumlah 41 orang. Kini bersisa 38 orang karena 3 yang lain (7,3% ) telah berpulang ke rahmatullah. Salah seorang di antaranya meninggal setelah terpapar virus corona. Artinya 2,4 persen.

Angkatan yang setahun lebih muda, 1983, berjumlah 42 orang. Almarhum Aryo Hanggono yang baru saja berpulang setelah beberapa waktu lalu terpapar SARS-CoV-2, merupakan alumni kedua angkatan tersebut yang meninggal dunia. Artinya setengah dari 4,8 persen yang sudah menemui ajal.

***

Ketiga angkatan tersebut berjumlah 120 orang. 11 orang atau 9,2% telah lebih dulu dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. 2 orang di antaranya, atau 1,7% terkait pandemi Covid-19.

Tapi mereka bukanlah sekedar angka-angka statistik dan kematian.

Tak satupun di antara kami yang akan berdiam diri dan membiarkan mereka pergi meninggalkan dunia ini. Jika ada kesempatan untuk melakukan sesuatu yang dapat menghalanginya. Apa lagi keluarga mereka. Baik istri dan anak-anak yang pasti mencintai dan menyayangi sahabat-sahabat kami itu. Maupun kerabat dekat maupun teman-temannya.

***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline