Lihat ke Halaman Asli

Perahu Tanpa Nahkoda

Diperbarui: 7 Maret 2017   00:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berilah aku gelombang terbesarmu, akan kuhempaskan ke mulut-mulut latah pemimpin, lalu laut teduh membawah berkah ke bibir pantai.

 

Berilah aku taufan terhebatmu, akan kupulangkan ke telinga-telinga tuli penguasa, lalu angin semilir menyanyikan lagu kebangsaan.

 

Berikan aku dingin terbekumu, akan kuhantar ke selimut-selimut tebal birokrat, lalu langit hangat mengajarkan cara membaca alam.

 

Berikan aku karam tersunyimu, akan kuhadiahkan badanku bagi peti mati penzina negara, lalu tanah leluhur memakamkan segala yang entah.

 

Aku perahu tanpa nahkoda, menanti awak dari 8 penjuru arah,

Aku perahu tanpa nahkoda, merindu salam dari 8 muara temu,

Aku perahu tanpa nahkoda, menolak lupa dosa-dosa pemabuk tahta

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline