Lihat ke Halaman Asli

Pemberdayaan Keluarga Duafa Dalam Mengimplementasikan Kandungan Surah Al-Maun

Diperbarui: 16 Januari 2022   19:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Mahasiswa semester 5 Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA) mengadakan kegiatan dakwah lapangan dalam rangka pemberdayaan kaum dhuafa yang bertujuan untuk mengimplementasikan kandungan Q.S. Al-Ma'un ayat 1-7 yang bertujuan untuk mengajak kepada seluruh masyarakat untuk membantu dan menolong sesama serta mensejahterakan sebuah keluarga. 

Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah AIKA (Al-Islam dan Kemuhammadiyahan) yang dibimbing oleh Bapak Dr. Izza Rohman, S.Th.I, M.A.

Kegiatan pemberdayaan keluarga dhuafa yang dilakukan oleh Kelompok 6 -- K.H. Kahar Muzakir yang beranggotakan Ade Aswar, Adinda Oktavia, Zahrah Hamidah, dan Aqiela Fadia Haya ini diberikan kesempatan untuk membantu Keluarga Ibu Mursanah yang bertempat tinggal di Kampung Pulo Timaha RT.013/RW.008 No.45, Desa Babelan Kota, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Pada tanggal 8 Januari 2022 kemarin telah melakukan pemberdayaan kepada keluarga Ibu Mursanah dengan memberikan bantuan berupa 5 ekor hewan ternak beserta pakannya dan sembako untuk kebutuhan sehari-hari. 

Kegiatan pemberdayaan ini dilakukan dengan cara melakukan penggalangkan dana berupa penyebaran pamphlet/flyer di seluruh akun media sosial anggota kelompok. 

Alhamdulillah, dana yang terkumpul dari penggalangan dana sebesar Rp 1.400.000, dimana para donatur memberikannya secara langsung (tunai) maupun melalui transfer antar bank maupun aplikasi payment lainnya.

"Saya dan kelompok sangat berterimakasih kepada Bapak/Ibu/Saudara/i yang telah meluangkan rezekinya untuk membantu kami dalam menyelesaikan tugas mata kuliah Kemuhammadiyahan guna mengimplementasikan kandungan surah Al-Ma'un dalam pemberdayaan masyakarat untuk Keluarga Ibu Musanah," ujar Ade Aswar selaku ketua kelompok 6 -- K.H. Kahar Muzakir.

Permasalahan yang dihadapi oleh keluarga Ibu Mursanah adalah permasalahan ekonomi. Dimana setiap harinya Ibu Mursanah bekerja sebagai buruh cuci dan setrika. Penghasilan setiap bulannya Rp. 600.000 yang dimana hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan harian saja. 

Suami Ibu Mursanah, Pak Roni bekerja sebagai buruh ikat tali sayuran yang kemudia dijual ke pasar dengan harga Rp 5.000 untuk 3 ikatnya. 

"Saya sedih neng sebenernya, saya mau buka usaha tapi gak punya modal. Saya juga udah gak muda lagi, jadi gak bisa kerja di proyek bangunan," keluh Pak Roni.

Pak Roni dan Ibu Mursanah memiliki tiga orang anak laki-laki. Anak pertama dan keduanya kerja sebagai karyawan di salah satu steam motor dengan penghasilan yang minim, dikarenakan harus bergantian dengan karyawan lain apabila ada pelanggan. Saat ini, anak ketiganya hanya mampu membantu kedua orang tuanya di rumah saja, dikarenakan memiliki keterbatasan fisik akibat kecelakaan yang menimpanya pada saat kelas 6 Sekolah Dasar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline