Lihat ke Halaman Asli

Lunturnya Pancasila di Era Digital

Diperbarui: 23 Januari 2025   05:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.google.co.id/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fwww.bcalife.co.id%2Fstorage%2F%2Farticles%2Fmain-hp-terus-membuatmu-rentan-mengalami-masalah-otak

Pancasila adalah dasar negara Indonesia. Pancasila lahir berdasarkan nilai-nilai budaya yang dibangun sejak zaman dahulu. Secara tidak sengaja nilai-nilai tersebut lahir dan mejadi kebiasaan nenek moyang. Nilai-nilai pancasila mendasari nilai-nilai segala aspek kehidupan masyarakat Indonesia.

Lunturnya nilai-nilai Pancasila
Dilihat dari perkembangan zaman nilai-nilai Pancasila mulai luntur, nilai-nilai yang dulu sangat diperhatikan dan diterapakan dalam tatanan hidup bermasyarakat kini perlahan- lahan memudar seiring bertambahnya waktu. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, zaman ini berkembang menjadi zaman digital, yang dimana generasi sekarang, terutama generasi Z atau sering kita sebut gen Z sudah mulai terbiasa dan mengikuti perkembangan zaman. Hal ini berdampak baik bagi perkembangan bangsa dan negara, namun juga merupakan hal yang buruk. Sisi baiknya yaitu generasi kita lebih melek tekhnologi dan dapat mengetahui perkembangan dunia luar, mengetahui situasi yang ada diluar sana, memiliki kreativitas yang tinggi dan tentunya lebih canggih dalam memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memudahkan jalannya keidupan dimasa kini.
Masuknya arus teknologi dan informasi ini juga termasuk dalam dampak globalisasi yang telah masuk ke tanah air kita Indonesia, banyak sisi positif lainnya yang dapat menstimulan atau memancing generasi muda Indonesia untuk berkarya. Dari adaya arus globalisasi ini ada juga sisi buruk yang membuat nilai-nilai Pancasila luntur dari tatanan hidup bermasyarakat. Banyak generasi muda saat ini hanya menjadikan Pancasila sebagai hafalan saja tidak diterapkan kedalam kehidupan sehari-hari. Pancasila akan selalu ada dan seharusnya akan selalu menjadi pedoman dalam hidup berbangsa dan bernegara, Pancasila tidak akan pernah hilang, namun penerapannya kemungkinan perlahan-lahan nantinya akan memudar. Banyak sekali faktor yang menyebabkan Pancasila mulai luntur dalam tatanan hidup masyarakat, dimulai dari kebudayaan, seperti halnya mengikuti perkembangan zaman, generasi Z yang melihat budaya luar yang dianggapnya keren dan menarik, mereka akan mulai menirunya dan tidak memperhatikan bahwa itu menyimpang dari nilai norma etika tatanan kemasyarakatan dan mengancam identitas nasional mereka. Mereka akan tetap melakukan apa yang mereka inginkan, karena pada zaman sekarang ini ada kebebasan mengekspresikan diri, dimana mereka menyalah artikan kebebasan mengekspresikan diri itu
sendiri.Dilihat dari media digital pula, di zaman sekarang ini kita bisa berkomunikasi dengan orang dari belahan dunia lain, karena generasi Z ini generasi melek teknologi dengan rasa keingintahuan sangat tinggi mereka mulai bermain sosial media yang dampaknya sangat fatal bagi generasi muda saat ini. Karena di server sosisal media ini banyak sekali informasi yang tersebar yang bahkan belum diketahui kebenarannya, mereka secara mudah menerima informasi itu tanpa mengolahnya terlebih dahulu, ini menjadikan banyak kejahatan yang terjadi di dalam media sosial dan internet, seperti halnya penipuan, pembulian, ujaran kebencian dan lain-lain. Sempat ada kasus tentang netizen Indonesia yang memberikan ujaran kebencian kepada actor luar negeri, yang bahkan mereka tidak tahu apa masalahnya namun banyak yang hanya ikut-ikutan untuk memberikan ujaran kebencian. Ini menjadikan pandangan negara lain kepada orang Indonesia, dan negara indonesia itu sendiri menjadi buruk, dan orang Indonesia di cap memiliki karakter yang buruk. 

solusi : Menumbuhkan kesadaran adalah hal pertama yang harus dilakukan untuk menyadarkan generasi Z tentang pentingnya nilai -- nilai Pancasila. Sifat dan pola fikir generasi Z berbeda dengan generasi sebelumnya. Mereka tidak bisa lagi diberikan informasi dengan cara yang monoton seperti ceramah. Hal ini disebabkan generasi Z sudsah terbuka dengan sudut pandang yang lebih modern. Cara yang lebih efektif untuk generasi Z adalah memanfaatkan medial sosial. Seperti yang kita ketahui bahwa generasi Z lebih banyak berinteraksi di media sosial dibandingkan dengan dunia nyata. Dengan menggabungkan metode ceramah dan media sosial menjadi perantaranya yang lebih efektif untuk generasi Z. Selain itu memanfaatkan media sosial sebagai wadah diskusi pentingnya nilai -- nilai Pancasila adalah salah satu cara yang dapat meningkatkan kualitas komunikasi dengan generasi Z, dengan memberika mereka ruang diskusi di platform media sosial dapat meningkatkan rasa keingintahuan mereka dan juga memberi mereka pemahan yang lebih mendalam (purwningrum, 2021).

https://www.google.co.id/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fwww.bcalife.co.id%2Fstorage%2F%2Farticles%2Fmain-hp-terus-membuatmu-rentan-mengalami-masalah-otak-popcorn-1716700248.jpg&tbnid=nM1Izqc5wEeyfM&vet=1&imgrefurl=https%3A%2F%2Fwww.bcalife.co.id%2Finfo%2Ftahapan-kehidupan%2Fmasa-lajang%2Fmain-hp-terus-membuatmu-rentan-mengalami-masalah-otak-popcorn&docid=4ABkxjArwBl19M&w=640&h=420&source=sh%2Fx%2Fim%2Fm1%2F3&kgs=5f9efbfa443dc500

https://jurnalintelektiva.com/index.php/jurnal/article/download/842/633

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline