Lihat ke Halaman Asli

Memberantas IUU Fishing Bersama: Thailand-Indonesia Bekerjasama dalam Pengawasan Perikanan yang Efektif

Diperbarui: 3 Juni 2023   20:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Sebagai negara kepulauan yang dipenuhi oleh ribuan pulau dan berbagai lautan yang luas hingga perairan internasional, Indonesia memiliki potensi kelautan yang kaya akan hasil-hasil laut.

Menurut data yang dipublikasi oleh Badan Pusat Statistik, potensi perikanan Indonesia mencapai 6,5 juta ton per tahun pada 2015. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai peringkat teratas dalam intensitas illegal fishing dengan aktivitas IUU Fishing mencapai 1,5 juta ton per tahun berdasarkan World Ocean Review pada tahun 2016. Bisa dikatakan bahwa Indonesia merupakan pusat terjadinya IUU Fishing dan menjadi negara yang paling dirugikan atas tindak illegal fishing yang terjadi.

Susi Pudjiastuti sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia menyebutkan bahwa penangkapan ikan illegal merupakan sebuah kejahatan yang terorganisir, aktivitas ini sulit untuk dilakukannya pelacakan dikarenakan terorganisir dengan sangat rapi. Selain itu, penangkapan ikan illegal merupakan kejahatan transnasional yang penanganannya diperlukan kerja sama oleh negara lain sebab pelaku IUU Fishing tidak hanaya berasal dari dalam negeri namun beberapa negara tetangga juga turut menyumbang pelaku.

Menurut Menteri Perikanan dan Kelautan, akibat dari penindakan berupa penangkapan dalam aktivitas IUU Fishing di wilayah perairan Indonesia membuat ekonomi perikanan di Thailand turun sekitar 3,1%. Fakta lainnya adalah negara-negara tetangga seperti Thailand, Vietnam, dan Filipina menjadi penyumbang terbesar pelaku IUU Fishing di wilayah perairan Indonesia.

Thailand memiliki niat yang serius dalam memberantas IUU Fishing sebab Uni Eropa sudah memberikan peringatan. Uni Eropa merupakan pangsa pasar produk-produk laut yang berasal dari Thailand dan hal ini dapat merugikan Thailand sebesar 200 juta dollar amerika hingga 500 juta dollar amerika. Uni Eropa memberikan ancaman untuk mengembargo produk-produk hasil laut karena kegagalan Thailand dalam memberantas IUU Fishing. 

Thailand merupakan pengekspor ikan dunia terbesar ketiga di dunia. Pada tahun 2009 ekspor ikan yang dilakukan oleh Thailand bernilai 6,2 Triliun dollar. Namun, pada tahun 2015 statusnya berubah menjadi negara importir ikan.

Indonesia dan Thailand telah melakukan kerja sama selama 50 tahun dimulai sejak tahun 1970-an dan telah mengalami perkembangan yang berkaitan dengan pemberian izin penangkapan di perairan Indonesia.

Thailand ikut serta dalam melakukan patroli dengan tiga negara pantai diawali karena maraknya perompakan dan penyelundupan senjata di wilayah perairan Thailand di Selat Malaka. Pasukan pengamanan juga dikerahkan oleh Thailand di Selat Malaka. Thailand bagian selatan juga cukup strategis dari sisi geopolitik karena berbatasan langsung dengan Malaysia dan mulut Selat Malaka.

Thailand dan Indonesia secara aktif berpartisipasi dalam gugus tugas regional yang didedikasikan untuk memerangi penangkapan ikan IUU. Misalnya, keduanya terlibat dalam Sub-Regional Task Force Monitoring, Control, and Surveillance (MCS), yang bertujuan untuk memperkuat kerja sama dan koordinasi regional dalam mengatasi IUU fishing di Asia Tenggara.

Thailand secara aktif berkontribusi pada program peningkatan kapasitas dalam Satuan Tugas Sub-Regional MCS. Ini termasuk berbagi keahliannya dan memberikan bantuan teknis kepada negara lain di bidang-bidang seperti pengelolaan perikanan, teknik pengawasan, dan kerangka hukum. Dengan memperkuat kemampuan negara-negara peserta, Thailand mendukung efektivitas gugus tugas regional secara keseluruhan.

Thailand bekerja sama dengan negara-negara lain dalam Satuan Tugas Sub-Regional MCS untuk mengkoordinasikan kebijakan dan menyelaraskan peraturan terkait IUU Fishing. Melalui diskusi dan kesepakatan kebijakan, Thailand menyelaraskan upayanya dengan negara lain, memastikan pendekatan yang konsisten dan terkoordinasi untuk memerangi penangkapan ikan illegal di wilayah tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline