Lihat ke Halaman Asli

Analisis Faktor Penyebab Masalah Pendidikan

Diperbarui: 21 Desember 2023   05:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: BPS

Pendidikan merupakan usaha dasar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara efektif mampu mengembangkan potensi diri. Namun, apakah pendidikan di Indonesia sudah bisa dikatakan layak? menurut hasil lapangan menunjukkan rendahnya kelayakan dan kualitas pendidikan di Indonesia. Anggota DPR Fraksi PKS, Fahmy Alaydroes " Pendidikan nasional kita masih banyak masalah,masih tertinggal berbagai permasalahan di seputar penyelenggaraan pendidikan terus berkelanjutan,kusut,dan gaduh" tuturnya di jakarta, Selasa (2/5/2023).

Sementara berdasarkan data yang dirilis worldtop20.org terkait peringkat 20 sistem terbaik di dunia dari 203 negara, peringkat Indonesia pada tahun 2023 ini menduduki urutan ke 67 dari 203 negara dunia berdampingan dengan Albania pada posisi 66 dan Serbia 68.Permasalahan ini tentunya menjadi masalah yang serius bagi perkembangan Bangsa,karena pendidikan merupakan salah satu penentu dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia semakin rendah kualitasnya semakin terhambat pula kemajuan suatu bangsa.

Suatu Permasalahan tidak akan muncul tanpa adanya faktor faktor penyebab terjadinya, berikut penyebab terjadinya masalah dalam pendidikan:


1. Kurang nya kualitas Guru


Rendah nya kualitas pendidikan bisa dilihat dari kualitas pendidiknya, Guru merupakan pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar dan membimbing serta mengevaluasi peserta didik pada pendidikan. Fakta nya Guru terkadang melupakan tujuan tersebut. 

Menurut survei pendidikan jumlah Guru di Indonesia terdapat 3,36 juta dari jumlah tersebut tentunya peluang Guru yang berkualitas dan berkompeten semakin meningkat. Namun, sejumlah penelitian menyatakan kualitas Guru di Indonesia secara umum masih di bilang rendah misalnya menyatakan banyak nya Guru yang memiliki kemampuan yang rendah dalam mengajar. 

Sementara itu, penelitian SMERU Research Intitute mengungkapkan bahwa salah satu penyebab signifikan dari rendah nya kulitas Guru di Indonesia adalah proses perekrutan Guru yang cenderung bertujuan hanya sebatas memenuhi kebutuhan Aparatur sipil negara saja tidak berfokus pada pencarian guru yang berkualitas dan profesional.

2. Menurun nya APS pada kelompok umur yang lebih tinggi

Sumber: BPS

Pada data statistik Angka Partisipasi Sekolah tahun 2023, kelompok umur 7-12 tahun sebesar 99,16% hal ini menunjukkan hampir seluruh penduduk Indonesia terdaftar aktif mengikuti pendidikan, kelompok umur 13-15 tahun berkisar 96,10%, kelompok umur 16-18 tahun tercatat 73,42% . 

Dengan demikian masih diperlukan upaya dalam meningkatkan pemerataan akses layanan pendidikan supaya penduduk kelompok mampu menuntaskan wajib belajar 12 tahun, sejalan dengan penelitian Arum dan Ardy yang menyatakan bahwa "tingkat partisipasi sekolah akan menurun seiring dengan bertambahnya usia hal ini dikarenakan dengan semakin bertambah nya umur seorang akan cenderung memutuskan untuk bekerja atau menikah dibanding sekolah."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline