Lihat ke Halaman Asli

Jihan Farrosi

Mahasiswa Administrasi Publik Universitas Jember angkatan 2018

KKN BTV 3 Kelompok 65 UNEJ: Sosialisasi dan Edukasi Kehamilan Berisiko pada Usia Remaja

Diperbarui: 6 September 2021   10:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Kuliah Kerja Nyata yang dilakukan oleh Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri adalah salah satu syarat dari kelulusan yang harus ditempuh dengan melakukan kegiatan yang terjun langsung dalam masyarakat. Sejak Indonesia diterpa pandemic COVID-19, seluruh kegiatan dan pekerjaan masyarakat harus dihentikan dan beralih pada kegiatan WFH (Work From Home), tidak terkecuali pada bidang pendidikan. Sejatinya Kuliah Kerja Nyata dilakukan dengan adanya interaksi secara langsung oleh mahasiswa dengan masyarakat desa, tetapi akibat dari Pandemi COVID-19 ini kegiatan KKN harus diselenggarakan secara online dan juga di lingkungan domisili mahasiswa masing-masing yang lebih dikenal dengan nama KKN BTV (Back To Village) 3 yang dalam kegiatannya dilakukan secara individu selama 30 hari yang dimulai pada tanggal 11 Agustus 2021 hingga 09 September 2021.

Jihan Farrosi Husna selaku mahasiswa Universitas Jember dengan program studi Ilmu Administrasi Negara tahun 2018 saat ini tengah menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) BTV 3 2021 sebagai bukti dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat. Dalam pelaksanakan KKN BTV 3 ini, penulis tergabung dalam Kelompok 65 yang dibimbing oleh Bapak Dosen Lapangan Dr. Firman Floranta Adonara, S.H., M.H.

Pada Kegiatan KKN BTV 3 ini, penulis memilih topic Program Penanganan Stunting dan AKI AKB dimana topic tersebut masih menjadi berita yang hangat ditengah-tengah masyarakat, mengingat semakin hari semakin banyak kasus pernikahan dini yang dilakukan oleh remaja dibawah umur dengan alasan hamil diluar nikah ataupun terlibat perjodohan. Sehingga angka kasus AKI AKB juga meningkat seiring dengan meningginya kasus pernikahan dini dan kehamilan diluar nikah. Tak hanya iru, kasus Stunting juga masih terus meningkat angka persentase mengingat saat ini juga Indonesia sedang dilanda Pandemi Covid-19 yang dampak terbesarnya ada pada perekonomian masyarakat sehingga gizi yang dibutuhkan oleh bayi hingga balita kurang tercukupi. Kegiatan ini dilakukan penulis pada remaja berusia 18 tahun yang baru saja lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada Perumahan Sidokare Asri RT 31 RW 08, Kelurahan Sepande, Kecamatan Candi, Kabupaten Sidoarjo.

Program kerja ini dilaksanakan selama 4 minggu. Pada minggu pertama, penulis mempersiapkan dan melakukan konsultasi dengan bidan desa selaku petugas kesehatan yang mengetahui lebih lengkap mengenai kondisi ibu hamil dan bayi hingga balita di lingkungan Desa Sepande. Pada minggu ini juga, penulis melakukan kegiatan pembagian Vitamin A dengan Kader Posyandu Lingkungan RW 08 dalam rangka Bulan Vitamin.

Pada minggu kedua, penulis melakukan kunjungan pada salah satu ibu hamil di lingkungan RW 08 dean juga melakukan edukasi kecil mengenai stunting sehingga diharapkan ketika bayi tersebut lahir, ibu dapat memberikan gizi yang terbaik untuk bayi tersebut sehingga tidak terjadi stunting.

Pada minggu ketiga, penulis melakukan kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Kehamilan Beresiko Pada Usia Remaja yang merupakan salah satu dari Program Kerja yang diajukan oleh penulis pada sasaran dengan harapan bahwa sasaran tersebut memiliki pandangan mengenai kondisi kesehatan organ intim ketika masih di bawah umur dan mengenai resiko kondisi kehamilan pada usia remaja sehingga sasaran tidak memiliki pemikiran untuk melakukan pernikahan dini atau melakukan hubungan seksual sebelum waktunya.

Pada minggu keempat, penulis melakukan Sosialisasi dan Edukasi Bahaya AKI AKB dan dampak yang ditimbulkan dengan harapan yang sama seperti pada kegiatan minggu ketiga. Selain itu juga memberikan ilmu pengetahuan mengenai kondisi AKI AKB yang banyak terjadi di Negara Indonesia.

Dalam Seluruh Kegiatan Tersebut, Penulis tetap mematuhi dan menjalankan Protokol Kesehatan guna menghindari terjadinya penularan Virus Covid-19 dimana penulis beserta orang yang terlibat di dalamnya tetap menggunakan masker, menjaga jarak dan juga mencuci tangan sebelum dan sesudah kegiatan berlangsung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline