Di tengah perkembangan zaman yang semakin pesat, anak-anak menghadapi berbagai tantangan yang dapat mempengaruhi pembentukan aqidah mereka. Globalisasi, kemajuan teknologi, dan arus informasi yang cepat membawa pengaruh besar terhadap pola pikir dan nilai-nilai yang diterima oleh generasi muda. Dalam konteks ini, mempertahankan aqidah yang benar pada anak menjadi suatu tantangan besar. Pengaruh media sosial, budaya populer, serta beragam ideologi yang bertentangan dengan ajaran agama sering kali masuk ke dalam kehidupan sehari-hari mereka. Oleh karena itu, penting untuk memperkuat pemahaman dan keimanan anak agar tetap kokoh dalam menghadapi godaan zaman modern, sekaligus menjaga aqidah yang menjadi landasan hidup mereka.
Berikut beberapa pengaruhuh modern yang dapat mempengaruhi pertumbuhan anak dalam konteks mempertahankan aqidah
1. Pengaruh Globalisasi
Globalisasi telah membawa berbagai budaya dan hal lainnya dari seluruh dunia ke dalam kehidupan sehari-hari. Proses ini memberikan peluang akses yang lebih besar terhadap ide-ide dan praktik kita dikehidupan sehari-hari. Tetapi pengaruh globalisasi ini juga membawa risiko terhadap aqidah diri seseorang yang dapat menjerumuskan orang kepada hal yang tidak baik. Banyak orang-orang yang memprioritaskan pencapaian materi dari pada pertumbuhan spiritual atau Aqidah. Hal ini dapat menyebabkan pengurangan terhadap ajaran aqidah yang menekankan pentingnya kehidupan spiritual dan moral. Di satu sisi, globalisasi mempromosikan toleransi dan pemahaman antar budaya. Namun, di sisi lain, hal ini dapat menyebabkan krisis identitas bagi sebagian orang yang merasa tertekan untuk mengakomodasi nilai-nilai asing, yang mungkin bertentangan dengan prinsip akidah yang mereka anut.
2. Pengaruh Perkembangan Tegnologi dan Informasi
Kemajuan teknologi informasi telah mengubah cara orang mencari pengetahuan dan informasi. Sementara ini, tegnoligi sekarang dapat memberikan peluang untuk belajar lebih banyak tentang agama, tantangan juga muncul. Tetapi dengan hal itu, juga memiliki tantangan dengan berita yang tidak benar atau sering disebut dengan kata hoax. Selain itu, banyak informasi yang beredar tanpa melalui proses verifikasi yang ketat. Hal ni dapat menyebabkan penyebaran pemahaman yang salah tentang aqidah dan ajaran Islam. Bila kita semua tidak memiliki pengetahuan yang cukup mungkin akan mempercayai informasi yang tidak akurat itu. Media sosial juga bisa jadi dijadikan sebagai tempat untuk menyebarkan paham radikal. Bila kita terpapar konten radikal bisa jadi ikut terpengaruh terhadap paham tersebut dan juga dapat mengubah cara pandang kita tentang aqidah. Dan mungkin dapat menjadikan kita menjauh dari ajaran -- ajaran islam yang moderat dan damai.
3. Pengaruh Pendidikan yang Kurang Memadai
Pendidikan aqidah yang kurang memadai dapat memiliki dampak yang buruk yang pada masyarakat. Jika kita dalam kehidupan sehari -- hari itu tanpa dasar keyaqinan yang kuat. Kita semua mungkin kurang mampu membedakan antara mana yang benar dan mana yang salah. Karena hal itu, bisa jadi dapat menyebabkan perilaku yang tidak baik dalam kehidupan sehari -- hari kita. Pada masalah sosial ini, kurangnya pendidikan aqidah dapat menimbulakan hal-hal yang tidak kita inginkan, seperti pada masalah kekerasan, kejahatan dan lainnya. Masyarakat yang tidak menekankan pentingnya aqidah dalam kehidupan sehari-harinya cenderung mengalami penyelewengan nilai-nilai, yang dapat membuat masalah sosial dimasyarakat. Pendidikan aqidah harus menjadi bagian penting dari kurikulum sekolah, Seperti halnya dengan pendidikan umum lainnya. Melalui pembelajaran nilai-nilai moral, etika, dan tanggung jawab, kita dapat membantu membangun generasi yang lebih baik, yang mampu berkontribusi positif pada Masyarakat umum.
4. Pengaruh Budaya Asing
Di era globalisasi ini, arus informasi dan komunikasi sangatlah cepat. sehingga budaya asing dapat dengan mudah masuk ke dalam Masyarakat kita. Dengan hal itu, mungkin itu dapat merusak nilai-nilai dan praktik kita dalam kehidupan sehari-hari serta mungkin bertentangan dengan aqidah agama. Salah satu tantangan utama yang sering kita jumpai adalah penyelewengan nilai yang sering kali terjadi. Mereka sering kali tidak menghiraukan nilai-nilai budaya atau agama demi kesenangan sendiri. Budaya asing dapat memengaruhi cara berpikir dan perilaku kita dalam sehari-hari, terutama di kalangan generasi muda. Ketika mereka terpapar pada nilai-nilai yang berbeda, ada risiko bahwa keyakinan dan keyaqianan keagamaan mereka bisa tergeser atau tergerus terhadap perilaku tersebut.
5. Krisis Moral