Solidaritas dan gotong royong merupakan nilai-nilai yang menjadi landasan kebangsaan Indonesia sejak dahulu. Dalam era modern ini, nilai-nilai tersebut terus berkembang, terutama di kalangan mahasiswa yang kerap menjadi pelopor gerakan sosial dan kemanusiaan.
Salah satu bentuk paling nyata dari semangat kemanusiaan ini dapat dilihat melalui keterlibatan mahasiswa dalam aksi-aksi kemanusiaan Palang Merah Indonesia (PMI).
Sebagai lembaga yang bergerak di bidang kemanusiaan, PMI telah lama menjalin kerja sama dengan berbagai kampus dan organisasi mahasiswa untuk menyalurkan bantuan, baik dalam konteks bencana alam, pelayanan kesehatan, maupun kegiatan sosial lainnya.
Peran mahasiswa dalam kegiatan kemanusiaan bersama PMI bukan hanya menunjukkan kepedulian terhadap sesama, tetapi juga menjadi wujud dari solidaritas tanpa batas yang melampaui perbedaan suku, agama, dan latar belakang sosial.
Mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki energi, kreativitas, dan kapasitas intelektual yang sangat diperlukan dalam upaya penanggulangan bencana dan berbagai krisis kemanusiaan lainnya. Keterlibatan aktif mahasiswa dalam aksi kemanusiaan PMI membuktikan bahwa generasi muda Indonesia tetap menjunjung tinggi semangat gotong royong di tengah-tengah era globalisasi dan digitalisasi.
Mahasiswa sebagai Agen Solidaritas Sosial.
Sebagai bagian dari generasi muda yang terdidik, mahasiswa memiliki posisi strategis dalam menciptakan perubahan sosial. Dalam banyak hal, mahasiswa telah terbukti menjadi pelopor dalam berbagai gerakan kemanusiaan, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Pengaruh dan idealisme mahasiswa menjadikan mereka sebagai kelompok yang sangat penting dalam upaya membantu masyarakat yang terdampak bencana atau membutuhkan bantuan.
Dalam konteks aksi kemanusiaan bersama PMI, mahasiswa sering kali menjadi ujung tombak dalam berbagai program kemanusiaan. Di berbagai kampus, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) PMI aktif melakukan kegiatan sosial yang melibatkan para mahasiswa, seperti donor darah, penyuluhan kesehatan, dan kegiatan tanggap bencana.
Mahasiswa juga sering kali menjadi relawan PMI yang terjun langsung ke lapangan ketika terjadi bencana alam, seperti banjir, gempa bumi, dan letusan gunung berapi.
Keterlibatan mahasiswa ini menunjukkan bahwa solidaritas sosial bukan sekadar wacana, melainkan sesuatu yang dapat diwujudkan melalui aksi nyata. Melalui PMI, mahasiswa mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan masyarakat yang membutuhkan, memahami kondisi lapangan, dan memberikan bantuan secara konkret.
Pengalaman ini sangat penting dalam membentuk kepekaan sosial dan rasa tanggung jawab terhadap sesama, yang merupakan bagian dari pembentukan karakter mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa.