Lihat ke Halaman Asli

Jihan Azizah Dwi Rahmawati

Sarjana Terapan Administrasi Negara Universitas Negeri Surabaya

Penggunaan Masker Menjadi Kebiasaan Baru bagi Masyarakat Indonesia

Diperbarui: 3 Juni 2022   07:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber data: Brand 24

Kasus covid-19 muncul pertama kali di Indonesia pada tahun 2020 tepatnya pada tanggal 2 Maret.Bersamaan dengan munculnya kasus covid-19 di Indonesia pemerintah mengeluarkan peraturan tentang penggunaan masker. Selama 2 tahun lebih masyarakat di Indonesia dipaksa keaadaan untuk selalu menggunakan masker selama beraktivitas diluar ruangan.

Setelah 2 tahun lebih, pemerintah akhirnya melonggarkan peraturan penggunaan masker di Indonesia. Melalui konferensi pers di akun youtube sekretariat presiden indonesia, Selasa 17 Mei 2022, Presiden Jokowi menyatakan bahwa masyarakat dapat melepas masker di ruangan terbuka.

"Penanganan covid di Indonesia yang semakin terkendali, maka perlu saya sampaikan beberapa hal yang pertama pemerintah memutuskan untuk melonggarkan kebijakan pemakaian  masker. Jika masyarakat sedang beraktivitas diluar ruangan atau di area terbuka yang tidak padat orang, maka diperbolehkan untuk tidak menggunakan masker"

Namun, peraturan pemakaian masker terbatas pada aktivitas diluar ruangan. Jika masyarakat melakukan aktivitas didalam ruangan, penggunaan masker tetap wajib digunakan.

"Namun kegiatan di ruangan tertutup dan transportasi publik tetap harus menggunakan masker. Bagi masyarakat yang masuk kategori rentan, lansia, atau memiliki penyakit kormobid, maka saya tetap menyarankan untuk menggunakan masker saat beraktivitas. Demikian juga bagi masyarakat yang mengalami gejala batuk dan pilek, maka tetap harus menggunakan masker ketika melakukan aktivitas" ungkap presiden Jokowi Selasa ( 17/05/22 ).

Berdasarkan data yang diolah dari brand.24,sejak peraturan penggunaan masker dikeluarkan dari tanggal 17 Mei 2022 hingga 02 Juni 2022,sebanyak 579 orang me mention dengan kata kunci Kebijakan Penggunaan Masker dengan jangkauan sosial media sebanyak 2,5 Juta jangkauan dan non sosial media sebanyak 6 juta jangkauan.

Banyak opini yang disampaikan ketika peraturan tersebut keluar. Sebagian dari opini tersebut mengatakan kelegaan mereka terhadapap peraturan tersebut karena dapat menghirup udara segar tanpa menggunakan masker kembali. 

Sebagian lagi mengatakan bahwa mereka telah nyaman menggunakan masker. Sebagian dari opini tersebut menyatakan bahwa menggunakan masker membuat diri mereka lebih percaya diri.

Dari hasil wawancara dan pengamatan saya di lingkungan sekitar saya yakni Kota Surabaya, dapat saya simpulkan bahwa anak usia muda atau gen z di lingkungan saya lebih memilih untuk mempertahankan penggunaan masker dikarenakan sudah terbiasa dan merasa nyaman. 

Selain itu menggunakan masker dapat meningkatkan kepercayaan diri mereka. Berikut isi salah satu wawancara saya mengenai alasan mengapa masih suka menggunakan masker.

“Kalau tidak pakai masker diluar ruangan seperti membuka aurat sendiri, karena saya sudah terbiasa menggunakan masker kemanapun saya pergi” ucap Winda salah satu narasumber gen Z saya pada hari Sabtu (28/05/2022).

Sedangkan ketika saya mewawancarai seseorang yang lebih tua respon yang diberikan pun berbeda. Narasumber saya mengatakan bahwa ia lega sudah tidak lagi menggunakan masker karena menurutnya membuat nafas tidak lega dan daun telinga akan terasa sakit karena karet masker.

“Saya sih setuju ya dengan peraturan pemerintah terkait kebijakan penggunaan masker yang terbaru karena saya kalau pake masker nafasnya sesak, terus telinga sakit kena karet masker”Kata Ibu Rumi kapada saya selaku pewanwancara pada hari Sabtu (28/05/2022).

Kendati demikian meskipun ada perbedaan opini tentang penggunaan masker, yang terpenting adalah untuk menjaga diri sendiri agar terhindar dari penyakit covid-19 seperti apa yang dipaparkan oleh Mentri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers sekretariat presiden

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline