Mengatasi masalah mental di usia muda

Masalah kesehatan mental tidak mengenal batasan usia. Di era modern ini, semakin banyak anak muda yang menghadapi tantangan emosional dan mental yang kompleks. Tekanan dari lingkungan sosial, ekspektasi akademik, serta perubahan yang cepat di dunia digital menjadi faktor-faktor yang sering memengaruhi kesehatan mental mereka. Sayangnya, banyak yang tidak menyadari bahwa masalah ini dapat berdampak jangka panjang jika tidak ditangani dengan tepat.
Usia muda adalah fase penting dalam pembentukan identitas, kepercayaan diri, dan pola pikir seseorang. Dalam fase ini, individu cenderung rentan terhadap stres, kecemasan, dan bahkan depresi. Jika tidak ada upaya pencegahan atau dukungan yang memadai, risiko berkembangnya gangguan mental yang lebih serius menjadi semakin besar. Biasanya faktor yang mempengaruhi kesehatan mental di usia muda yaitu tekanan akademis, tekanan akademis biasanya mempengaruhi kesehatan mental anak dari harapan tinggi dari lingkungan sekolah maupun keluarga kesulitan belajar atau kegagalan mencapai target nilai maupun prestasi anak.
 Selain akademisi media sosial tak luput dari mempengaruhi mental di usia muda tekanan tampil sempurna dari kalangan teman teman media sosialnya juga dapat mempengaruhi mental yang mengakibatkan Cyber bullying,intimidasi, pelecehan dan penghinaan di platform media sosial.Selain itu juga masalah keluarga dapat mengakibatkan masalah mental anak di usia muda seperti konflik keluarga yang mengakibatkan anak merasa trauma dan mengakibatkan kesehatan mental anak di usia muda.
Penggunaan zat terlarang khususnya anak muda sering terjadi dan sering di temukan dan yang banyak di konsumsi seperti alkohol atau narkoba penyebab banyak anak muda mengunakan zat terlarang ini gara gara pergaulan bebas yang menyebabkan banyak anak muda sekarang mengalami masalah mental di usia muda.
 Cara mengatasi masalah mental di usia muda yaitu dengan peningkatan dukungan keluarga maupun lingkungan sekolah, ciptakan lingkungan hangat rumah maupun sekolah dan terbuka untuk berbagai masalah hindari memberikan tekanan berlebihan terkait prestasi anak. Edukasi tentang media sosial batasi penggunaan media sosial yang berlebihan yang berlebihan agar bisa untuk menyaring informasi dan membangun rasa percaya diri.