Lihat ke Halaman Asli

Jihaad AriefPangestu

Masiswa Universitas Indonesia

Mengenal Biota Laut dalam Ikan Tripod

Diperbarui: 29 Desember 2021   16:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Ocean Exploration Trust / WoRMS

Hallo sahabat, apakah kamu tau? Di dalam gelapnya lautan terdapat berbagai jenis biota laut yang hidup di dalamnya. Salah satu biota penghuni laut dalam adalah Ikan Tripod (Bathyterois grallator). Ikan Tripod pertama kali ditemukan di tengah Samudra Pasifik di kedalaman antara 878—4720 m di bawah permukaan laut dengan suhu air air berkisar antara 2,7—13,5℃. Penelitian yang dilakukan di Kepulauan Hawai mengungkapkan bahwa Ikan Tripod hidup di kedalaman antara 1175—1290 m dibawah permukaan laut, dengan suhu mencapai 4℃. Ikan Tripod berukuran sepanjang 30 cm, namun mampu tumbuh hingga mencapai panjang 43,4 cm. Ikan Tripod memiliki 18 saudara dari genus Bathypterois.

Kingdom : Animalia
Pyhlum: Chordata
Class: Actinopterygii
Order: Aulopiformes
Family: Ipnopidae
Genus: Bathypterois
Species: B.grallator

Ikan Tripod tidak memiliki mata, hal ini merupakan salah satu bentuk adaptasi untuk hidup di laut dalam. Selain itu Ikan Tripod memiliki adaptasi pada mulut yang berbentuk seperti filter makanan yang mampu menyaring berbagai jenis plankoton di perairan dalam. Oleh karena itu, sumber makanan utama Ikan Tripod yaitu plankton benthopelagic. Ikan tripod menangkap mangsa dengan cara mendeteksi kehadiran mangsa yang terbawa di arus di dasar laut. Jenis ikan ini hidup di dasar laut namun tidak bergerak secara lansung di daratan. Ikan ini memiliki keunikan pada bagian sirip perut dan ekor yang sangat panjang, hingga mencapai 1 meter. Terdapat 2 sirip di bagian perut dan 1 sirip di bagian ekor, ketiga sirip ini digunakan untuk menempel di dasar laut. Selain digunakan untuk menempel di laut, ketiga sirip ini juga digunakan untuk berjalan di dasar laut. Kemampuan jenis ikan ini menempelkan siripnya di daratan lunak atau berlumpur di dasar laut, dikarenakan terdapat bantalan khusus di ujung sirip ekor dan perut ikan tripod.
Pada saat menempel di substrat lunak di dasar laut, ikan tripod akan berdiri berlawanan dengan arah arus laut, hal ini dilakukan untuk mendeteksi pergerakan mangsa. Hal ini perlu dilakukan karena di dasar laut tidak terdapat cahaya matahari sehingga ikan yang hidup di dasar laut harus beradaptasi dan berevolusi agar dapat bertahan hidup di dasar laut. Ikan tripod termasuk jenis ikan hemafordit dimana setiap individu ikan tripod memiliki 2 kelamin yaitu kelamin jantan dan betina. Berdasarkan hal tersebut ikan tripod mampu membuahi telurnya sendiri dari sperma yang dimilikinya, namun jika ikan tripod menemukan pasangan maka mereka berdua akan saling membuahi telurnya.

Jones A.T., & K.J. Sulak. 1990. First central pasific plate and Hawaiian record of the Deep-sea tripod fish Bathypterois grallator (Pisces: Chlorophthalmidae). Pasific Science 4(3). 254—257.
Davis M.P., & P. Chakrabarty. 2011. Tripodfish (Aulopiformes: Bathypterois) locomotion and landing behavior from video observation at bathypelagic depths in the campos basin of Brazil. Marine biology Research 7. 297—303
Cruz, A.E., M.B. Lozano, H.A. Villasenor. 2016. Distribution of the deep-sea genus Bathypterois (Pisces: lpnopidae) in the Eastern Central Pasific. Revista de biologia tropical 65(1). 89—101

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline