Lihat ke Halaman Asli

jufriadi Djunaid

Seorang penulis dari desa

Bu, Aku Ngantuk

Diperbarui: 12 Januari 2016   15:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Apakah anda guru? Jika ya, maka anda pernah merasakan dan menghadapi siswa yang mengantuk di kelas, terlebih jika kelas yang kita ajar ada di jam-jam 2 siang saat siswa ataupun mahasiswa biasanya tidur siang. Ketika itu terjadi maka sebagai seorang guru yang tugasnya bukan hanya mengajar, dan mendidik. Melainkan juga bagaimana membuat siswa tertarik dan semangat belajar. Maka saat itu anda akan membutuhkan jurus jitu menaklukkan kantuk siswa atapun mahasiswa anda.

Tentu banyak Jurus yang bisa dilakukan bagi anda yang sudah banyak makan asam gram di dunia pengajaran. Trik itu bisa dengan menyanyi bersama, ataupun dengan berbagai model game yang sudah ada. Sebagai seorang peserta pada training Pengembangan kurikulum pada perguruan tinggi Islam yang diadakan oleh ELITE association, bekerja dengan Regional English Language Organization (RELO) serta Indonesian International English Foundation (IIEF), saya memperoleh satu pengalaman menarik yang bisa diterapkan di setiap kelas atau training yang kita lakukan. Game ini biarlah kita beri nama Green or Orange?. Di training ini kami dilatih oleh Prof. Natalie Kuhlman, Ph.D., Jennifer Uhler, dan juga dibatu oleh Fellow dari RELO, masing-masing Fabio Coelho, Jeremy Beal, dan Alicia Brill.

Seperti apa sih game ini? Game ini dimulai dengan meminta semua peserta (bisa pula siswa ataupun mahasiswa) untuk berdiri dan berkumpul. Mereka kemudian diberi penjelasan untuk  memposisikan diri mereka pada dua kutub yang berbeda. Salah satu pilihannya adalah Green atau White. Guru akan menunjuk bahwa di sebelah kiri adalah Green dan di sebelah kanan adalah Orange. Para peserta selanjutnya akan memposisikan diri mereka apakah memilih di bagian kiri (Green) ataupun akan memilih berdiri di bagian kanan (Orange). Karena kelas ini kelas bahasa Inggris, maka si siswa akan diminta menjelaskan alasannya kenapa mereka Hijau, atapun kenapa mereka memilih Orange. Alasannya harus dihubungkan dengan mereka, misalnya saya memilih hijau karena hijau itu sejuk dan saya ini orangnya sejuk dan menyenangkan. Si Orange bisa berkata, saya suka orange karena orange itu menyilaukan, dan saya ingin setiap orang silau melihat kesuksesan saya. Alasan nya kelihatan mengada-ngada namun ini sangat dibutuhkan karena akan membuat mereka semua menjadi tersenyum, tertawa dan bergerak.

Pada kegiatan training Elite Association, sang trainer memberikan banyak pilihan yang bisa ditiru oleh anda yang juga berperan sebagai guru atau sebagai trainer. Sang trainer meberikan pilihan durian atau rambutan. Sejumlah peserta berdiri di posisi rambutan dan sejumlah lainnya memilih durian. Lalu sang trainer meberikan kesempatan dua atau tiga orang memeberika alasan. Salah satu peserta laki-laki memberikan alasan bahwa ia memilih durian karena durian harus dibelah, dan katanya ia suka membelah, semuanya jadi tertawa. Lalu sisi lain yang memilih rambutan tak mau kalah, ia memberi alasan. Saya pilih rambutan karena ia punya rambut, dan saya tak bisa hidup tanpa rambut. Semua pun lagi-lagi tertawa. Hehehe.

Tentu banyak yang bisa dijadikan pilihan sebagaimana yang kami peroleh di training itu.  Kini moga anda yang juga guru ataupun trainer, artikel ini memberi manfaat di kelas yang kebetulan siswa atapun pesertanya ngantuk. Selamat mencoba.

Pekanbaru Riau, 12 Januari 2016

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline