Mereka berdiri, barisan rapi tanpa aba-aba,
di bawah matahari yang membakar,
di bawah hujan yang mengguyur harapan.
Tangan-tangan menggenggam tabung kosong,
seperti doa yang tak kunjung dikabulkan.
--
Di ujung sana, sebuah gerbang bercahaya,
tertulis: Subsidi untuk Mereka yang Berhak.
Di depannya, penjaga berseragam memalak KTP,
menimbang nasib dalam lembaran identitas.
"Nama, alamat, usia?"
"Kamu siapa di hadapan negara?"