Lihat ke Halaman Asli

Jiddan: Sebuah Klarifikasi 1 Syawal

Diperbarui: 26 Juni 2015   02:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pendahuluan

Bismillah,

Bagi sebagian orang mungkin saya sebagai pembohong, memiliki motivasi tertentu atau lebih jahat lagi berniat memecah belah umat. Mungkin sebagian orang juga berfikir saya tidak bisa mempertanggungjawabkan tulisan tersebut, tulisan tulisan setelahnyapun tidak tegas menyatakan tentang klarifikasi tulisan dan cenderung katanya membingungkan.

Ada banyak pembaca dengan persepsi berbeda menelaah dan memahami tulisan, dan tidak sedikit juga yang sudah memahaminya, latar belakang si pembaca akan berpengaruh terhadap sikap terhadap tulisan , ada yang biasa saja, ada yang memahami dan ada juga yang menganggap menyesatkan.

Ada beberapa point yang katanya menyesatkan dan memiliki unsur kebohongan yaitu :

Judul

Judul adalah magnet untuk mengundang pembaca mengklik tulisan jika saya membuat judul tidak sedemikian rupa mungkin pembaca tak lebih dari 100, walaupun terkesan judul tersebut seakan resmi  dan setelah di baca isinya tak lain adalah rumor rumor yang berkembang termasuk kafarat yang katanya tidak ada dalam link yang disisipkan, saya katakan rumor tentang kafarat adalah ada dan anda bisa googling dengan kata kunci kafarat saudi arabia 1 syawal dalam bahasa arab, anda akan banyak menemukan rumor rumor itu di forum dan kolom komentar sebuah site berita bertulisan arab.

Isi Tulisan

Kelemahan saya dalam memahami bahasa arab merupakan kesalahan atas isi berita namun pembaca bisa menterjemahkan sendiri atas link link yang saya berikan dan mengenai kesalahan tersebut saya sudah meminta maaf secara terbuka termasuk memberikan apreseasi kepada Arrahmah yang menterjemahknnya dengan sangat sempurna dan meluruskan isi berita.

Alasan Tidak Mengganti Judul Tulisan

Jika saya mengganti judul tulisan maka 15 ribu lebih dan 2 ribu lebih yang menshare tulisan akan kehilangan jejak tulisan dan mudah mudahan mereka sempat membaca kembai isi terbaru tulisan berupa permintaan maaf atas tulisan tersebut beserta alasan alasannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline