Pagi ini ada senyum kecil di wajahnya. Aku tidak pernah paham kebahagian. Namun jelas saat melihat rona terpancar manis. Itulah yang membuatku sayang dan cinta
Belum juga perasaan ini ku pendam dalam. Tanpa siapa pun pernah menemukan. Tertutup bebatuan dan tanah-tanah deburan perasaan. Andai terbuka, aku tidak akan bisa merasakan seperti ini lagi.
Tapi buat apa kita ikhlas? Membiarkan dia sebebas-bebasnya. Hanya bisa berdialog dengan hati sendiri. Andai 'jika' bisa menjadi berani. Akan aku katakan isi hati yang lama terkubur sepi.
Tapi apa iya dia tidak merasa? Padahal sungguh teramat aku menyayanginya. Radius perhatian juga sudah ku lebarkan. Hingga zona-zona yang tak terjangkau. Mungkin dia belum tahu passwordnya. Hingga tidak bisa connect dengan wifi hatiku.
Ahc! Jatuh cinta itu serasa ngumpat tapi keluar kata tidak apa-apa. Mau ku pisuhi saja dia dengan " Kakek-ane! AKU SAYANG KAMU!"
Semarang, 13 Desember 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H