Lihat ke Halaman Asli

Desember Banjir

Diperbarui: 5 Desember 2018   09:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://pixabay.com

Hujan menghujam ada genangan melebar
Air tidak lagi berjalan semestinya
Sungai-sungai muntah keracunan sampah
Bau busuk menyebar menusuk hidung
Apa yang kita perbuat sebelumnya?

Lalu tentang hujan seindah kasmaran
Saat panas menyengat, dia dirindukan
Saat sudah datang, mereka berubah pikiran
Kemacetan jalan, pohon tumbang, mati listrik 

Kita menjadi munafik!


Desember penghujung tahun dengan hiasan petir menyambar
Gemerlap kilat menyambut pergantian
Langit telah pesta kembang api
Hitam dan murung melihat kotornya bumi

Kalau sudah banjir mau apa?
Pompa tidak mampu menyedot
Laut protes menolak
Sedang air itu telah cemar

Hujan datang menawarkan keindahan
Petani mulai membajak sawah-sawah
Masa tanam pengharapan telah dibuka
Semoga mereka tidak menderita
Banjir barang impor melanda pasar
Harga menjadi jatuh merugikan

Pejabat turun tangan memperhatikan
Pakai sepatu karet takut kaki terkena kuman
Kalau memang harus merasakan
Kenapa setengah-setengah?
Sekalian saja dibuat mandi  

Siapa tahu gatal itu cukup memberi pelajaran

Agar banjir tidak datang sebagai musuh bersama

Semarang, 05 Desember 2018




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline