Juni selalu mendemikku keras
Mencekik nafasku untuk menjajari kenyataan
Bahwa hidup bukan senantiasa perkara memiliki
Tetapi juga perihal berani melepaskan
Sebab Juni selalu menatarku perlahan
Memaksaku merayap di tanah lumpur yang berat
Demi menjerap tanah penghidupan lainnya
Juni selalu elok dalam bayangan kegamangan
Dengan senyap, ia mendikteku untuk mewawas
Keselarasan hidup akan
Segala upaya dan hasil akhir