jika kita berbicara tentang indonesia maka kata yang tepat untuk menggambarkannya adalah tanah surga. namun siapa sangka kalau tanah surga itu masih banyak yang terlantar alias tidak diperhatikan bahkan dilirik pun tidak. indonesia adalah negara kepulauan terbanyak di dunia, dengan jumlah pulau yang terdaftar saat ini adalah 17.504 pulau dan yang berpenghuni hanya sekitar 12% atau dari 17.504 pulau hanya 2.342 pulau saja yang berpenghuni, sedangkan 87%nya adalah pulau yang tidak berpenghuni. begitu banyaknya pulau yang terlantar namun sampai sekarang pemerintah belum memperhatikannya, jadi kalau kalian tiba-tiba mendengar kabar atau berita ada pulau yang dicaplok negara lain maka tidak perlu heran sebab semua negara menginginkan tanah surga ini, dan indonesia menelantarkannya.
jika kalian pernah mengunjungi pulau-pulau tak berpenghuni khususnya pulau terluar indonesia yang berbatasan langsung dengan samudra hindia atau yang berada di kawasan laut cina selatan, kalian akan tercengang dengan keindahan sang tanah surga yang tersebar berpulau-pulau itu. makanya aku sangat heran potensi yang luarbiasa besar di depan mata ini kok tidak dilirik. seperti membiarkan permata yang indah tergeletak begitu saja dan lebih memilih untuk sibuk menggali tanah yang belum tentu ada hasilnya.
aku membayangkan kalau seluruh pulau di indonesia ini berpenghuni dan di kelola dengan baik maka nanti akan bermunculan petualangan-petualangan ala ONE PIECE, ratusan bahkan ribuan kapal-kapal indah hilir mudik mengunjungi setiap pulau-pulau yang memiliki ciri khasnya masing-masing. lalu lintas laut menjadi ramai, indonesia akan terkenal sebagai atlantis yang terlahir kembali.
berbicara tentang khayalan tentu sangat mengagumkan, namun apa yang jadi khayalan itu bisa terwujud selama ada keseriusan dari pemerintah bersama rakyatnya. jangan hanya sibuk mengeruk tambang menghancurkan alam yang ada demi bongkahan batu kali sedangkan kita bisa mendapatkan permata yang indah tanpa menghancurkan alam itu sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H