Kita sering mengeluh soal polusi udara dan kemacetan lalu lintas di Jakarata. Kondisi ini akan semakin parah jika tidak ada komitmen bersama untuk mengatasinya.
Kita tahu bahwa salah satu cara mengurangi polusi udara dan kemacetan lalu lintas adalah dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Kita mesti beralih ke transportasi umum untuk menurunkan emisi gas rumah kaca. Tetapi langkah tersebut juga perlu dibarengi dengan peningkatan layanan transportasi umum yang nyaman, aman, dan ramah lingkungan.
Layanan transportasi umum di Jakarta memang sudah lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan sejumlah pihak untuk meningkatkan layanan transportasi umum. Tetapi tidak bisa berhenti pada tahap ini, sebab transportasi umum merupakan pilihan terbaik pada masa depan. Transportasi umum harus dikembangkan.
Masyarakat juga perlu didorong untuk kembali ke transportasi umum. Perlu ada gerakan bersama untuk kembali ke transportasi umum. Hal ini untuk kehidupan yang lebih baik dan masa depan generasi mendatang.
Sejak 2021 saya bekerja di Jakarta. Di ibukota negara ini, saya lebih sering menggunakan angkutan umum. Diantara banyak pilihan transportasi umum, saya lebih senang menggunakan mikrolet. Saya merasa bahagia dan menikmati hidup di dalam mikrolet.
Dengan menaiki mikrolet, saya mengingat masa-masa sewaktu duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA) di Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara. Selama tiga tahun saya selalu menaiki mikrolet menuju dan atau pulang sekolah.
Ada rasa bahagia mengingat masa-masa muda ketika berada dalam mikrolet pada awal tahun 2000-an. Mikrolet itu mengingatkan saya pada masa-masa indah sewaktu SMA.
Di dalam mikrolet, saya bisa bertemu dengan orang-orang baru dengan berbagai latar belakang. Kadang saya bisa bercerita dengan mereka. Tetapi saya lebih sering mendengar cerita kehidupan dari penumpang yang lain. Ada pengetahuan baru yang saya dapatkan ketika berbicara dengan penumpang lain atau sekadar mendengar cerita mereka.
Dari cerita mereka, saya bisa mendapatkan informasi tentang harga kebutuhan pokok, biaya pendidikan, upah pekerja, dan berbagai persoalan hidup. Cerita penumpang tersebut bisa menjadi salah satu sumber inspirasi dalam membuat tulisan.
Saya juga punya banyak kesempatan untuk melakukan beberapa hal di dalam mikrolet seperti membaca buku dan berita, melihat pemandangan di luar mikrolet, dan juga merenung. Tetapi saya lebih sering aktif bermedia sosial lewat ponsel.
Hal ini tidak mungkin saya lakukan jika menggunakan kendaraan pribadi. Kadang saya juga memperhatian semua yang ada di dalam mikrolet. Hal yang sering saya jumpai dan kemudian saya abadikan dalam foto adalah stiker yang berisi kata-kata mutiara atau lucu. Banyak stiker yang berisi kata-kata lucu membuat saya tersenyum.