Bermain catur adalah hobi saya. Saya mulai bermain catur ketika duduk di bangku sekolah dasar (SD). Waktu itu beberapa teman saya di kampung halaman sering bermain catur. Awalnya saya hanya menonton sambil mengamati langkah dan trik permainan mereka. Kemudian saya pun ikut bermain secara bergantian karena papan caturnya hanya satu.
Saya kalah, tetapi lama kelamaan saya bisa menang. Bahkan mereka kesulitan mengimbangi permainan saya. Akhirnya bagaikan naik kelas, saya kemudian bermain dengan orang dewasa. Ayah saya adalah orang dewasa pertama yang menjadi lawan saya bermain catur. Awalnya saya kalah juga, tetapi beberapa bulan berikutnya ayah saya tidak mampu lagi mengimbangi permainan saya. Lalu saya merasa naik kelas, saya pun bermain dengan kakek saya. Hingga kakek saya meninggal, dia adalah lawan saya yang seimbang.
Saya mulai ikut turnamen ketika duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA), kelas satu. Saya bisa meraih juara dua dalam turnamen catur pemuda antar kampung. Di sekolah, saya juga meraih juara pertama dalam turnamen catur. Di tingkat mahasiswa, saya meraih juara satu turnamen catur pada 2008. Setelah itu saya jarang mengikuti turnamen catur, bahkan jarang bermain catur. Saya kembali ke dunia catur sekitar tahun 2014, ketika saya bekerja di salah satu instansi pemerintah di Manado. Di kantor tersebut, saya menemukan lawan dan sekaligus kawan yang memiliki hobi sama. Hampir setiap hari saya bermain dengannya. Selain itu, saya juga bermain catur secara online di chess.com sejak 2018.
Pada 2021, saya beserta keluarga pindah ke Depok. Dalam mengisi waktu luang, saya bermain catur di chess.com dan kadang saya ditemani oleh anak saya. Saya pun beberapa kali mengajari anak saya memainkan catur secara langsung maupun online. Saya memperkenalkan buah catur dan langkah-langkahnya, susunan catur, dan aturan dasar bermain catur. Dia baru bisa memainkan catur pada tahun 2023. Tiga bulan terakhir ini dia bahkan sudah bisa memainkan catur. Melangkah, bertahan, menyerang, dan mematikan langkah lawan. Kadang saya mendampinginya bermain catur secara online di chess.com dan lichess.org. Saya pikir dengan usianya masih enam tahun, dia sudah pintar bermain catur.
Pada Mei 2023 lalu, saya mendaftar menjadi anggota salah satu klub catur di Kota Depok. Ada beberapa alasan saya memilih dan bergabung di klub catur tersebut. Pertama, menyalurkan hobi. Saya butuh teman dan sekaligus lawan dalam menyalurkan hobi. Hal itu bisa didapatkan dengan bergabung di klub catur. Kedua, mengasah kemampuan bermain catur. Dengan menjadi anggota klub catur, saya bisa bermain dengan pemain yang beragam, bukan hanya dengan anggota klub tetapi juga dengan pemain luar klub. Informasi tentang turnamen catur lebih terbuka sehingga saya bisa mengikuti turnamen catur di berbagai daerah. Sejak menjadi anggota klub catur, saya sudah mengikuti turnamen catur di Depok dan Bekasi. Meskipun belum meraih kemenangan, tetapi saya mendapatkan pengalaman dan teman baru. Saya menemukan keluarga baru di dunia catur sesuai dengan slogan catur "Gens Una Sumus" (kita satu keluarga). Ketiga, saya ingin anak saya juga bergabung di klub yang saya ikuti, apalagi terdapat pelatihan terhadap anak-anak di klub tersebut. Beberapa anak di klub tersebut sudah berprestasi di tingkat nasional.
Di masa liburan ini, saya beberapa kali bermain catur dengan anak saya. Kadang kami bermain dengan menggunakan jam catur, tetapi lebih sering tanpa dibatasi waktu. Menurut saya bermain catur dengan anak memiliki banyak sisi positif. Pertama, membangun hubungan yang baik antara ayah dan anak. Kedua, mengelola emosi anak sehinga siap menang dan kalah. Ketiga, melatih konsentrasi dan daya ingat. Keempat, melatih kesabaran dan kecepatan berpikir. Selain itu, dengan bermain catur, perhatian anak terhadap gadget juga bisa dialihkan.
(Depok, 14 Juli 2023)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H