Saya pernah berkunjung ke Taman Hutan Raya (Tahura) Ir. H. Djuanda yang berada di wilayah Kabupaten Bandung dan Kota Bandung. Di Tahura Bandung dengan luas lebih dari 500 hektar ini terdapat beberapa objek wisata, diantaranya: Monumen Ir. H. Djuanda, Gua Jepang, Gua Belanda, air terjun, Museum Ir. H. Djuanda, taman bermain, dan hutan yang alami. Bagi saya, hal yang paling menarik di sana adalah menyaksikan pohon-pohon yang tumbuh subur. Ada sekitar 2.500 jenis tanaman yang tumbuh di taman tersebut. Berada di tempat ini bagaikan berada di surga.
Berjalan sekitar 3-4 jam di taman tersebut rasanya tidak begitu melelahkan, karena pohon-pohon tersebut seakan-akan begitu ramah menyambut siapa pun yang datang. Pohon-pohon tersebut memberikan udara yang segar, pemandangan yang indah, kedamaian, dan daun-daunnya melindungi pengunjung dari terik mentari. Pohon-pohon itu benar-benar menjadi sahabat bagi kehidupan. Tidak bisa dipungkiri, pohon-pohon yang ada di taman tersebut telah berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan di Bandung khususnya.
Seandainya pohon-pohon di taman tersebut musnah, tentu membawa dampak buruk bagi kehidupan. Apalagi jika kita melihat perkembangan Kota Bandung belakangan ini di mana terjadi alih fungsi lahan menjadi pemukiman penduduk dan pendirian gedung-gedung mewah demi kepentingan ekonomi. Pertumbuhan penduduk semakin meningkat tetapi pada saat bersamaan jumlah pohon semakin menurun. Padahal pohon-pohon itulah penyangga kehidupan.
Dalam konteks nasional, saat ini terjadi kerusakan lingkungan yang semakin parah akibat penebangan pohon secara masif. Hutan dibabat dan dibakar demi kepentingan ekonomi sesaat. Itu pun hanya demi kepentingan segelintir orang khususnya pemilik modal. Alih fungsi hutan menjadi areal perkebunan dan pertambangan ternyata tidak memberikan kesejahteraan bagi masyarakat. Justru mendatangkan musibah bagi masyarakat, baik secara ekonomi, ekologi, sosial, dan budaya.
Pemanasan global, bencana alam, dan konflik lahan yang semakin mengkhawatirkan akhir-akhir ini tidak terlepas dari perusakan hutan. Dampak turunan dari bencana ini adalah kesenjangan sosial, kemiskinan, krisis pangan, dan munculnya berbagai penyakit. Untuk itu, harus ada langkah-langkah strategis dan kreatif dalam menyelamatkan lingkungan hidup. Langkah tersebut diantaranya adalah membentuk kesadaran lingkungan hidup melalui pendidikan (formal maupun informal), penegakan hukum, membangun dan memelihara taman-taman secara kreatif.
Tahura Bandung merupakan salah satu contoh taman yang pengelolaannya kreatif meskipun masih terdapat beberapa kekurangan. Ribuan orang datang berekreasi dan berolahraga ke tempat ini terutama akhir pekan dan hari Minggu. Hal ini tentu menguntungkan secara ekonomi baik bagi pihak pengelola maupun masyarakat sekitar. Daerah-daerah di Indonesia perlu mengembangkan taman-taman seperti ini yang dikelola secara kreatif dan mengedepankan kearifan lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H