Lihat ke Halaman Asli

Jhon Ora samne

mahasiswa/belajar/wisam salib suci

Gadis Desa dalam Rencana Tuhan

Diperbarui: 10 Januari 2024   23:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Orang yang dianggap karakter buruk/ jelek dalam kehidupan, kemudian membuatnya tidak dianggap, meremehkan, merendahkan serta menjauhkan darinya karena sikap dan tabiatnya. Namun justru orang semacam itulah menjadi anak baik dan bijaksana, dipilih dan panggil Tuhan untuk menjadi pekerja di kebun anggur-Nya. Apakah Tuhan hadir dalam orang yang tidak dianggap dan direndahkan itu hanya ingin melihat sejauh mana kasih manusia?

Bagian 1. Rikarda Di Kasihi Orangtua


Dalam cerita ini, sebuah kota di Indonesia bagian timur, hiduplah sebuah keluarga  Katolik yang terdiri dari sepasang suami istri bernama pak Hendi dan ibu Regina, yang merupakan penganut Agama Kristen Katolik, dengan mengaruniai kedua putri kembar bernama Rikarda dan Sofia.
Rikarda dan Sofia adalah anak kelas 3 SD Yayasan Pendidikan dan Persekolahan Katolik.

Rikarda dikenal dalam cerita ini sebagai anak yang penurut orang tua, rajin dan kadang-kadang nakal. Dan menurut penilaian ibunya tidak akan menjadi orang baik dan sukses. Sofia yang merupakan kakanya Rikarda dikenal sebagai anak yang baik, setia, rajin dan terbuka, yang dinilai  anak baik dan sukses di kemudian hari.Dalam keluarga Pak Hendi dan Ibu Regina, ibu Regina menilai kedua putrinya yang  menjadi sukses dan anak baik adalah Sofia bukan Rikarda.Rikarda yang betul-betul di didik oleh kedua orangtuanya demi kebaikan dirinya. 

Sembari Rikarda kadang baik, kadang buruk dalam sikap hidupnya. Hal itu orangtua bingung dan menjadi lebih perhatian padanya. Rikarda yang memiliki karakter seperti itu, kedua orangtuanya tidak lepas darinya, mendoakanya di gereja bahkan tidur malam pun di doakan supaya jadi anak baik seperti kakaknya Sofia.

Semakin orangtua mendoakan Rikarda, semakin nakal dalam kebiasaan hidup sehari-harinya. Kedua orangtuanya pun semakin kejam padanya dalam mendidik.
Seiring berjalanya waktu, tibalah hari ulang tahun Rikarda dan Sofia pada 20 juli  beranjak usia 10 tahun genap.

Dalam ulang tahunya di gelar ibadat syukuran. Ibadat syukuran, sembari mengundang suster katolik dari Biara Camillian bernama Siska yang merupakan wali kelas mereka di SD Yayasan Pendidikan dan persekolahan Katolik.
Singat cerita, Siska segera memberikan renungan dari bacaan Alkitab:

"Salve..........." salam pembuka Siska dalam renungan Alkitab
"Salve suster............." jawab orangtua, Rikarda dan Sofia serta tamu undangan.
Renungan Alkitab suster Siska seperti berikut:

"Hidup sepasang suami istri, melahirkan anak untuk memiliki keturunan karena cinta. Maka anak-anak untuk bertumbuh dan berkembang  dengan baik dan sehat, tergantung tanggung jawab orangtua. Dalam kehidupan keluarga, sering menemukan anak baik dan nakal, seperti di dalam keluarga Pak Hendi dan Ibu Regina, mempunyai 2 putri yang sifatnya pastilah berbeda. Ada yang baik dan ada yang nakal.


"Bla...bla......bla.....".  5-10 menit renungan Alkitab suster Siska.

Akhir kata suster Siska, demikian:
"Janganlah biarkan anak nakal itu, tetapi kasihilah seperti dirimu sendiri. Karena Tuhan yang kita imani adalah Tuhan yang berpihak pada orang nakal, jelak dan berdosa. Apabila merendahkan anak nakal dalam kehidupan keluarga kita, Tuhan akan tetap tinggikan dia, menjadi anak baik dan bijaksana dikemudian hari".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline