Lihat ke Halaman Asli

Jhon Naibaho

Mahasiswa Universitas HKBP Nomensen Pematang Siantar

Jangan Takut untuk Jatuh Cinta

Diperbarui: 30 Juli 2023   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Jatuh cinta adalah sebuah proses alami yang begitu indah yang dihadapi oleh dua orang pemeran laki-laki dan perempuan dengan cukup rumit. Jika kita perhatikan, orang yang sedang jatuh cinta bisa bertingkah aneh dan konyol, bahkan terkadang bisa melakukan hal-hal yang di luar akal sehat. Jatuh cinta juga dapat mempengaruhi seseorang dalam betuk visual ataupun non visual sebab adanya pengaruh dari seseorang Ketika sedang mengalami proses jatuh cinta.

Berikut adalah tanda seseorang ketika sedang mengalami jatuh cinta,mereka akan lebih sering mengharapkan sesuatu dalam dirinya bahwa mereka ingin menjadi yang terakhir walaupun mereka tau bahwa mereka bukan yang pertama hadir untuk mengisi ruang hati yang mereka cintai.Jatuh cinta juga dapat berpengaruh kesisi positif dan negatif, misalnya kedalam sisi positif dapat kita lihat banyak zaman sekarang seseorang yang sedang jatuh cinta menjadikan itu sebagai sebuah motivasi dalam dirinya untuk lebih baik lagi dalam bentuk Pendidikan maupun kedalam pribadinya sendiri,sedangkan sisi negatifnya dapat kita lihat banyak juga anak muda zaman sekarang menyalah gunakan hubungan percintaan kedalam hal negative,contohnya ternjadinya pembunuhan, pemerkosaan di usia dini/masih dalam status pelajar.

Namun kita perlu ketahui jatuh cinta bukanlah sebagai hal yang rumit ataupun susah,karena jatuh cinta dapat kita jadikan sebagai pedoman pendewasaan dalam diri kita untuk bisa mengerti sifat,karakter dalam diri pasangan kita ataupun seseorang yang kita cintai agar tidak terjadinya silkulasih hal negatif yang tidak di inginkan.

Jatuh cinta memiliki tiga komponen, yaitu komponen kognitif yang terdiri dari perhatian kepada pasangan, mengidealisasikan hubungan dengan pasangan, keinginan untuk mengetahui keadaan pasangan dan diketahui keadaannya. Komponen kedua yaitu komponen emosional yang terdiri dari ketertarikan seksual kepada pasangan, perasaan positif ketika semua berjalan dengan baik, perasaan negative ketika hubungan tidak berjalan dengan baik, keinginan untuk membentuk hubungan permanen dan selalu berdua, dan menginginkan adanya timbale balik. Komponen ketiga yaitu tingkah laku yang terdiri dari tindakan untuk menentukan perasaan pasangan, mempelajari pasangan, melayani dan menolong pasangan yang mereka cintai.

Bentuk-bentuk dari perilaku pacaran menurut Sugiyati, dibagi menjadi empat bagian, antara lain: pertama, perilaku dalam bentuk ekspresi fisik, seperti berpegang tangan, mencium kening, berciuman bibir, mencium leher, saling meraba (payudara dan kelamin), dan melakukan hubungan seksual. Kedua, perilaku pacaran dalam bentuk verbal. Perilaku ini bertujuan untuk memastikan dan mendapat pengakuan dari orang yang dicintainya, berani dan percaya diri mengungkapkan rasa cinta baik melalui telepon, memberi suatu benda yang berupa lambing cinta seperti coklat, boneka, dan lainnya atau mengungkapkan rasa cinta di hadapan pacar dan teman-temannya. Ketiga, perilaku pacaran dalam bentuk pengakuan diri. Pasangan remaja saling mengungkapkan hatinya pada pacar dalam bentuk pengungkapan perasaan agar perasaan yang terpendam atau permasalahan yang dipendam dapat dibantu untuk dicarikan solusi. Kempat, perilaku pacaran dengan memberi materi atau hadiah. Memberikan hadiah sebagai bentuk perhatian, memberikan hadiah di saat ulang tahun, mendapat surprise atau setelah bertengkar sebagai penebus dosa dan permohonan maaf.

Jatuh cinta mempunyai tanda ketika kita sedang mengalami fase tersebut salah satunya kita akan lebih merasa malu apalagi ketika kita sedang berhadapan atau berpaspasan dengan seseorang yang kita cintai atau kita sukai,namun walaupun begitu jatuh cinta bukanlah menjadi hambatan bagi kita untuk mengenal atau dekat dengan orang lain,tetapi menjadi sebuah pelajaran bagi kita agar lebih dewasa dalam menyikapi pergumulan hidup yang sedang kita hadapi pada masa pertumbuhan kita dimasa remaja saat ini, whennn saya sebagai penulis artikel ini memotivasi teman-teman agar tidak pernah takut dalam fase catuh cinta,tetapi jatuh cintalah dengan cinta positif supaya tidak terjadi hal yang diingikan. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline