Sejak diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 2021 lalu, PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) menjadikan penerapan keamanan dan kesehatan kerja (K3) sebagai program utama di lingkungan kerja. Hal ini dikarenakan PT GNI yang bergerak di bidang pemurnian bijih Nikel (Smelter Nikel) di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah ini sangat mengoptimalkan safety yang maksimal sebagai upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dan mencegah kecelakaan kerja.
PT GNI sudah rutin menggelar berbagai pelatihan terkait dengan mitigasi, langkah preventif menghindari kecelakaan, hingga penanganan kecelakaan kerja. PT GNI bahkan menggandeng berbagai badan dan lembaga berkompeten untuk meningkatkan skill tenaga kerjanya yang mengacu pada regulasi keamanan kerja di PT GNI
Kerja sama dengan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan kota Palu (Basarnas Palu) sudah pernah dilakukan. Ada juga pelatihan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), water rescue, lifting evakuasi kebakaran, lowering hingga vehicle accident rescue yang melibatkan sejumlah karyawan dari berbagai departemen PT GNI.
Berdasarkan informasi PT GNI, pelatihan ini dilaksanakan di Desa Bunta, Kec. Petasia Timur untuk memberikan konsep tanggap darurat perusahaan serta penggunaan sarana dan prasarana tanggap darurat kepada seluruh karyawan.
Berbagai pelatihan dasar ini diapresiasi langsung oleh Kementerian Tenaga Kerja (Kemnaker) melalui Direktur Bina Pemeriksaan Norma Ketenagakerjaan, Yuli Adiratna. Menurut Yuli, Kegiatan pelatihan dasar dan K3 di PT GNI bisa dijadikan role model bagi smelter-smelter lain. Perlindungan tenaga kerja harus jadi prioritas utama karena tenaga kerja adalah bagian utama dari berjalannya sebuah investasi. Ini artinya, program pelatihan dasar dan K3 di PT GNI sudah memenuhi standar sebagaimana smelter-smelter lain seharusnya.
Resiko kerja yang tinggi membuat PT GNI harus sediakala memberi pelatihan agar para pegawai memiliki kesadaran keselamatan yang tinggi, bahkan semua karyawan diwajibkan memiliki sertifikat terkait dengan K3 khususnya tentang safety awareness.
Panglima Kodam XIII/Merdeka, Mayjen Legowo W. R. Jatmiko, S.IP., M.M juga memberi dukungan kepada PT GNI agar memaksimalkan faktor keamanan kerja dan mendukung perkembangan perusahaan Smelter Nikel di Sulawesi Tengah tersebut. Menurutnya, Perusahaan smelter adalah objek vital yang menjadi salah satu penyumbang devisa yang besar bagi negara juga penunjang perekonomian Indonesia, sehingga memberi dukungan keamanan adalah bentuk tanggung jawab dari satuan Militer kepada PT GNI.
Jenderal Legowo tak lupa menekankan soal safety dengan regulasi keamanan kerja di PT GNI agar selalu menjadi prioritas utama PT GNI.
Bupati Morowali Utara, Denis Julkarson Hehi juga mendukung PT GNI agar meningkatkan kesehatan dan keselamatan kerja di lingkungan perusahaan dengan membuat regulasi keamanan kerja di PT GNI. Kerja sama pemerintah kabupaten Morowali Utara bersama PT GNI menjadi sebuah komitmen bersama untuk meningkatkan keselamatan kerja, juga sebagai simbiosis mutualisme yang baik; rakyat Morowali Utara bisa mendapatkan lapangan kerja yang lebih berkualitas, PT GNI bisa mendapatkan sumber daya manusia baik secara kuantitas maupun kualitas.
Perusahaan dan Industri tidak melulu soal keuntungan atau profit.