Gelandang Arsenal, Matteo Guendouzi sepertinya tidak akan bisa melupakan momen hari ini sebagai salah momen terbaik dalam karir sepakbolanya. Bagaimana tidak, Matteo dimasukkan oleh pelatih Timnas Prancis, Didier Deschamps kedalam skuad senior pada nanti malam menghadapi Albania di ajang Kualifikasi Grup H Euro 2020.
Pemain berambut gondrong ini sejatinya juga merupakan pemain timnas Prancis bahkan sudah lama membela Les Bleus tetapi itu hanya di tim junior saja atau terakhir dirinya bermain membela U-21. Saat ini, umurnya baru menginjak 20 tahun, usia yang sangat muda dan sebuah kesempatan emas membela panji Prancis yang diisi oleh pemain-pemain bintang yang menjuarai Piala Dunia 2018 lalu.
Dipanggilnya Matteo ke Timnas bukannya sembarang dipanggil atau sekedar uji coba saja. Tetapi performa Matteo selama bermain di Arsenal sangat meyakinkan sehingga sang pelatih Arsenal Unay Emery memasang Matteo sebagai pemain reguler di Arsenal. Padahal, Matteo baru direkrut pada 2018 lalu dan baru berusia 19 tahun saat itu.
Tak tanggung-tanggung, Emery mempercayakan penuh lini tengah kepada Matteo pada musim 2018/2019 sebanyak 57 kali pertandingan dengan menit bermain 4.456 dengan mencetak 1 gol dan 2 assist. Di Liga Inggris, Matteo hanya absen 1 pertandingan meski hanya 27 kali sebagai starter. Emery kerap kali memasangkannya bersama Ozil, Granit Xhaka, atau Lucas Torreira bergantian.
Konsistensinya menjaga lini tengah Arsenal membuat banyak fans Arsenal mulai jatuh hati padanya. Peranannya di lini tengah mirip dengan Peranan N'golo Kante di Chelsea atau timnas Prancis, tidak banyak mencetak gol dan asisst tetapi sangat sering memotong serangan lawan, membangun serangan dan menetralisir pertahanan dan serangan lawan.
Memasuki musim 2019/2020, Unay Emery tampaknya tak perlu berpikir dua kali untuk menjadikan Matteo jadi skuad utama Arsenal dalam mengarungi musim ini. Bersama Xhaka dan Torreira, mereka bertiga bermain secara box-to-box saling berganti peran mendistribusikan bola ke Aubameyang, Lacazette, Ceballos dan Pepe dan memotong serangan lawan serta memberikan bola ke pemain bertahan seperti David Luiz dan Socratis.
Pergerakan Matteo yang sangat mobile sangat membantu Arsenal dalam menentukan pola serangan, baik serang balik, bola pendek maupun bola-bola panjang. 4 pertandingan pertama, Matteo selalu berada di lini skuad inti Arsenal dengan 3 kali bermain penuh dan 1 kali bermain digantikan saat menghadapi Liverpool.
Statistik dari Whoscored mencatat, Matteo mampu mencatatkan passing akurat sebesar 88,43% dengan rating rata-rata 7,35. Rating ini merupakan rating yang sangat baik bagi seorang pemain dalam catatan Whoscored.