Lihat ke Halaman Asli

Jhon Sitorus

TERVERIFIKASI

Pengamat Politik, Sepakbola, Kesehatan dan Ekonomi

Ridwan Kamil Makin Mantap Menuju Pilkada Jabar 2018

Diperbarui: 8 Juni 2017   23:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Walikota Bandung, Ridwan Kamil. Sumber : Kompas.com

Walikota Bandung, Ridwan Kamil sepertinya makin mantap dan meyakinkan menuju putaran Pilkada Jabar 2018 nanti. Betapa tidak, menurut survey yang dirilis oleh Poltracking Kamis, 8 Juni 2017, Ridwan Kamil jauh mengungguli calon lainnya dalam survery seperti Dedy Mizwar, Dedi Mulyadi, Dede Yusuf, dan Ustad kondang Abdullah Gymnastiar atau kerap dipanggil Aa Gym.

Dalam release yang dipimpin oleh Hanta Yudha, Ridwan Kamil berpotensi menjadi kandidat kuat untuk menjadi Gubernur Jawa Barat sebesar 42,75%, Dedi Mizwa sebesar 16,38%, Dedi Mulyani sebesar 11,25%, Dede Yusuf sebesar 9,75%, dan Aa Gym sebesar 6,50%. Kandidat calon yang disurvei tersebut memiliki potensi keterpilihan yang tinggi dalam berbagai simulasi yang dicoba.

Kelima figur diatas adalah tokoh yang berpotensi menjadi kandidat kuat di putaran pilkada Jawa Barat 2018 mendatang. Sebagai catatan, Ridwan Kamil adalah tokoh baru dalam 5 tahun terakhir dalam percaturan politik tetapi dirinya ibarat magnet yang menarik disekitarnya karena inovasinya dan berbagai prestasinya dalam memimpin kota Bandung. Sementara Dedi Mizwar adalah petahana yang memiliki tingkat elektabilitas lumayan tinggi, diatas 50%  dalam posisinya sebagai Wakil Gubernur Jawa Barat. Dedi Mulyani yang 3 tahun belakangan ini menjadi buah bibir karena banyaknya penghargaan atas kerjakerasnya dalam melestarikan cagar budaya di Jawa Barat, Dede Yusuf bermodalkan popularitas yang berlatar belakang aktor, serta Aa Gym yang merupakan ulama karismatik dimana dirinya memiliki basis dukungan yang sangat besar di Jawa Barat.

Tingginya angka peluang keterpilihan Ridwan Kamil dalam survey Poltracking bukan tanpa alasan. Ridwan Kamil memang terbukti mampu melakukan berbagai perubahan baik tata kota, birokrasi, pelayanan publik, pendidikan, hingga sarana dan prasarana di Bandung. Secara personal, dirinya dikenal memiliki karakter yang ramah, peduli, toleran, jujur, anti korupsi, cerdas, memiliki banyak prestasi, berani, tegas, kreatif, inovatif, cerdas serta memiliki selera humor yang tinggi.

Bagi pemilih pemula atau para pemuda, Ridwan Kamil jelas bukan sosok yang asing. Ridwan Kamil begitu akrab dengan dunia sosial media sehingga Ridwan Kamil merupakan sosok pemimpin daerah terpopuler saat ini di dunia maya. Akun Instagramnya saat ini sudah di follow lebih dari 6,5 Juta Follower, akun Twitternya sudah difollow oleh 2,28 Juta pengikut serta akun Facebooknya hampir disukai oleh 3 juta orang.

Update status dan foto yang dilakukan setiap hari membuat para pemuda selalu update informasi tentang Ridwan Kamil dan sebagian besar memberi apresiasi positif berkat inovasi dan kreativitas pria berjuluk Kang Emil ini. Prestasi dan inovasi tersebutlah yang mampu mendatangkan “magnet electoral” bagi publik sehingga memberikan persepsi yang positif  dan secara psikologis lebih mendukung kepada Ridwan Kamil.

Meski demikian seperti dijelaskan oleh Poltracking, elektabilitas yang tinggi tersebut belum menjamin bahwa Ridwan Kamil akan menang di Pilkada 2018 nanti. Dengan tingkat kemantapan keterpilihan (strong voters)yang masih berada di angka 25,50%, serta angka keterpilihan yang masih mungkin berubah (swing voters)sebesar 51,63%, rasanya Pilkada Jabar 2018 bisa jadi seperti Pilkada DKI 2017 dimana tingkat elektabilitas petahana pada saat survey berbanding terbalik dengan hasil penghitungan suara.

Dengan tingkat kemantapan keterpilihan yang masih rendah, publik masih digantungkan kepada visi dan misi serta program yang akan dicangkan oleh masing-masing calon nantinya sehingga akan semakin memantapkan pilihannya di 2018 nanti. Demikian juga angka yang belum memantapkan pilihan (undecided voters) yang masih tinggi, maka diprediksikan peta persaingan menuju Jabar 1 masih bersifat dinamis dimana potensi dukungan yang awalnya mendukung Ridwan Kamil bisa saja berubah menjadi mendukung calon yang lain.

Menurut Poltracking, potensi yang mengubah terjadinya perubahan elektabilitas kandidat calon dipengaruhi oleh 4 faktor yaitu : kemampuan kandidat dalam membangun personal branding,efektivitas kerja mesin politik, tren perilaku pemilih, serta isu sosial yang bergulir dimasyarakat. Faktor ini akan berpengaruh terhadap calon yang bisa saja menjadi berpengaruh secara positif atau berpengaruh secara negatif.

Melihat performa kinerja Ridwan Kamil selama ini, dirinya memang yang paling berpeluang besar untuk menduduki kursi Jabar 1 berkat berbagai gebrakan dan inovasi yang dilakukannya serta jajarannya di kota Bandung. Tanpa mengabaikan elektabilitas dan popularitas dari tokoh lain yang berpotensi menjadi calon, Ridwan Kamil dipertimbangkan dari banyak aspek yang logis dalam kriteria seorang Gubernur yang memiliki jiwa inovatif, kreatif, pluralis, tegas, anti korupsi, humoris, dekat dengan rakyat, serta berjiwa muda dan yang pasti sedang dalam tren kekinian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline