Lihat ke Halaman Asli

Jhonas RahanZagoto

Mahasiswa Universitas Sebelas Maret

Cara Melepaskan Diri dari Zona Nyaman Saat Libur Semester

Diperbarui: 27 Juni 2024   21:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi liburan. (FREEPIK/JCOMP via kompas.com)

Liburan, momen yang dinanti-nantikan untuk melepas penat dari rutinitas yang padat. Namun, di balik keceriaan dan kebebasan yang ditawarkannya, liburan juga dapat membangkitkan rasa malas dalam diri. 

Hal ini bagaikan sisi lain dari koin yang sama, di mana istirahat yang berlebihan dapat berujung pada kelesuan dan hilangnya motivasi.

Pada masa liburan semester, struktur dan disiplin yang biasa kita jalani dalam keseharian memudar. Bangun pagi tidak lagi terikat dengan jam kerja atau sekolah, sehingga godaan untuk terlelap lebih lama menjadi menggoda.

 Kurangnya aktivitas fisik dan paparan sinar matahari juga turut berkontribusi pada rasa kantuk dan kelelahan yang berkepanjangan.

Ketiadaan rutinitas yang jelas pun dapat memperparah rasa malas. Tanpa jadwal dan target yang harus dicapai, hari-hari terasa kosong dan membosankan. Hal ini dapat memicu penundaan pekerjaan dan hilangnya gairah untuk melakukan hal-hal yang produktif.

Kenyamanan dan kebahagiaan yang dirasakan saat liburan berpotensi membawa diri kita kedalam zona nyaman. Setelah merayakan liburan yang penuh dengan keceriaan dan kebersamaan, banyak orang sering mengalami kesulitan untuk kembali ke rutinitas sehari-hari. 

Meskipun liburan memberikan kesempatan untuk bersantai dan melepaskan diri dari rutinitas, namun kembali ke kegiatan normal dapat menjadi tantangan tersendiri. 

Salah satu dampak utama dari rasa malas pasca liburan adalah kesulitan untuk mengembalikan tingkat motivasi dan produktivitas ke level yang optimal.

Setelah liburan, seseorang mungkin merasa sulit untuk kembali memulai perencanaan dan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan baru atau mengembangkan diri. Hal ini dapat menghambat kemajuan pribadi dan profesional seseorang. 

Saya ambil contoh pada diri saya sebagai penulis, setelah merasakan susasana liburan semester, saya cukup terjebak dalam zona nyaman sehingga saya merasa sedikit malas dalam melakukan olahraga, nyaman tinggal di kampung halaman, nyaman bermain dengan sahabat lama, dan perlu sedikit dorongan motivasi untuk saya kembali ke kota orang untuk melanjutkan pendidikan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline