Perang melawan Stunting menjadi bentuk upaya Prajurit Lintas Udara 432 / WSJ bersama unsur tenaga kesehatan di distrik Mbua,Kebupaten Nduga,Papua Pegunungan,(28/06/2024).
Stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya, sederhananya stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak, penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak.
Letda Ckm Gede mengungkapkan bahwa di kabupaten Nduga khususnya distrik Mbua sendiri sangat mengkhawatirkan untuk kondisi kesehatan anak balita,mengkutip perkataan kepala dinas kesehatan provinsi Papua Robby Kaya,sebanyak 2.769 anak berumur di bawah lima tahun atau balita di Provinsi Papua diketahui mengalami stunting atau tengkes hingga September 2023. Pemerintah Provinsi Papua mulai meningkatkan program pencegahan tengkes di delapan kabupaten dan satu kota.
Dokter militer batalion 432/WSJ Letda Ckm Dr Chendy menyampaikan bahwa program aksi bergizi ini dilakukan bersama puskesmas yang akan rutin mengukur darah remaja putri dan ibu ibu , menkes mengatakan bila hasilnya di bawah 12, artinya wanita tersebut anemia dan harus minum tablet tambah darah ,pada bayi sudah lahir, intervensi akan difokuskan pada bayi usia 0-24 bulan, menurut Dokter Chendy , karena pada bayi usia tersebut yang determinan stunting paling tinggi. programnya adalah imunisasi, ASI eksklusif, dan bila bergejala diberikan protein hewani
Para prajurit lintas udara 432/WSJ di harapkan ikut memetakan dan mendata warga sekitar pos untuk segera di laporkan ke puskesmas secara langsung ,sehingga penanganan preventif oleh mereka tenaga kesehatan bisa segera di terapkan ,dan angka stunting di wilayah penugasan batalion 432/WSJ bisa di turunkan ,di harapkan juga agar para prajurit juga bisa memberikan himbauan dan saran kepada para warga masyarakat yang anak anaknya di duga menderita gizi buruk supaya segera mungkin mendatangi fasilitas kesehatan terdekat agar segera di tangani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H