Suasana pasar pada umumnya adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli untuk bertranksasi dengan membayar secara tunai ,dengan fasilitas yang sudah di siapkan dan berlangsung setiap harinya ,berbeda dengan pasar tradisional di pedalaman Papua ,seperti pasar senin kamis di distrik Mbua yang memang hanya di gelar setiap hari senin dan kamis saja setiap minggu nya yang di gelar sederhana beralaskan tikar dengan menjual hasil bumi yang di tanam dengan alat bayar uang atau terkadang masih mengunakan sistem pembayaran traditional yaitu barter.
Para mama mama Papua di wilayah ini terkenal sangat kuat dan tangguh membawa dagangannya dengan cara unik yaitu memikul di noken yang di lilitkan di kepala terkadang sambil mengendong anak balita nya,sungguh perjuangan luar biasa berat hingga bisa sampai di pasar dan berjualan sehingga dengan habisnya dagangan hari itu akan membawa kebahagian tersendiri bagi para mama mama walaupun rute balik ke honai masing masing sangat jauh dan melelahkan
Kesulitan untuk memasarkan hasil bumi setiap hari secara langsung ke pasar moderen di kota terdekat menjadi kendala warga distrik Mbua di karenakan minimnya alat transportasi umum yang beroperasi , tokoh agama di distrik Mbua yang memang benar benar memikirkan isu ini yaitu bapak pendeta Amis mengharapkan agar pemerintah kabupaten nantinya mengadakan rute darat perintis reguler Mbua - Wamena setiap hari nya sehingga kesulitan memasarkan hasil bumi di wilayah ini dapat teratasi,dan sangat mengharapkan agar nantinya wilayah ini akan mempunyai fasilitas pasar moderen dengan fasiltas transportasi pendukung sehingga nantinya pasar tidak hanya berlangsung senin dan kamis ,tapi berlangsung setiap hari nya,atau bagi masyarakat yang ingin langsung menjual hasil bumi nya secara langsung ke kota untuk mendapatkan harga yang lebih tinggi pun tidak akan mengalami kendala transportasi darat.
Komandan Pos di Distrik Mbua ,Lettu Inf Fahrizal mengatakan bahwa prajurit lintas udara 432 /WSJ memahami kendala utama para mama dan penting nya gelaran pasar senin kamis di distrik Mbua untuk para mama mama menghasilkan tambahan penghasilan terutama untuk membiayai sekolah anak dan membeli kebutuhan pokok seperti kopi ,gula , bumbu dapur ,juga kebutuhan sandang lainnya yang sangat di butuhkan anggota keluarganya,sehingga setiap di gelarnya pasar senin kamis ,para prajurit ikut menjaga keamanan agar proses pasar yang berlangsung aman dan lancar .
Para prajurit lintas udara 432/WSJ juga sangat terbantu dengan adanya pasar ini karena para prajurit ikut memborong untuk memenuhi kebutuhan logistik seperti hasil bumi yang sangat segar untuk di kosumsi sendiri ,sehingga setidaknya para mama mama di pasar ini sedikit terbantu dengan habisnya dagangan yang di dibawah ke pasar dengan berjalan kaki naik dan turun gunung yang jaraknya lumayan sangat jauh.
Lettu Inf Fahrizal berharap agar harapan bapak pendeta Amis nanti nya akan terwujud ,sehingga roda ekonomi di wilayah ini akan semakin maju .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H