"Wa Wa Wa !!!", itulah kalimat pembuka dalam menyapa masyarakat di pagi hari, kegiatan tegur sapa prajurit lintas udara 432 /WSJ kepada seluruh masyarakat Mbua dalam rangka menjalin komunikasi yang baik di distrik Mbua,Kebupaten Nduga,Papua Pegunungan.
Budaya tegur sapa di Indonesia memang menjadi salah satu alasan kuat mengapa negara ini dianggap sebagai salah satu negara paling ramah di dunia. Tegur sapa, yang dalam bahasa Jawa sering disebut "salam", merupakan suatu tindakan sederhana yang dilakukan dengan menyapa atau menyambut orang lain dengan ramah dan sopan.
Di Papua mempunyai budaya tegur sapa nya sendiri yang khas terutama di distrik Mbua ,menurut Serda Sammy Itlay kelahiran Wamena,Salam "Wa Wa Wa " sering di ucapkan dan mempunyai arti selamat datang atau damai sejahtera untuk kamu , "wa wa wa" juga biasa digunakan untuk membuka atau menutup pembicaraan bagi masyarakat di wilayah pegunungan Papua ,biasanya setelah mengucap salam akan di lanjutkan dengan tradisi salam khas benbay yaitu berjabat tangan dengan menyodorkan tali telujuk dan jari tengah lawan bersalaman lalu di hentakan bersama sama hingga terdengar suara khas ,salam ini mencerminkan nilai - nilai persaudaraan dan kedamaian yang mendalam dalam kehidupan sehari hari masyarakat papua.
Perwira Yonif 432/WSJ yang menjabat sebagai komandan peleton komunikasi ,Letda CKe Dimas Aji Satria S.I.Kom menjelaskan bahwa komunikasi yang baik berdasarkan budaya di daerah merupakan pendekatan yang baik untuk dapat menjalin hubungan mendalam dan untuk dapat di terima baik oleh masyarakat di manapun,di harapkan agar seluruh prajurit lintas udara 432 /WSJ lebih mengenal dan menghargai budaya di masing masing daerah dimana di tugaskan dan ikut serta melestarikan sehingga dapat memperkaya wawasan budayanya terutama untuk mengenal budaya Papua yang memang banyak ragam nya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H