Lihat ke Halaman Asli

Jheje Munita

Dimana ada nama, disitu ada makna.

Karena Cardless BCA, Aku Selamat di Yogyakarta

Diperbarui: 21 November 2019   00:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Kereta melaju membawa namamu, diriku kini duduk menyender dijendela kereta menuju Kota Yogyakarta , Kulihat pemandangan sejuk hijau sawah lengkap dengan sisa-sisa embun. Ah,masih saja ingataku tersisa akan namamu, Reno. Meninggalkan kenangan kita 6 tahun tidak mudah bagiku yang hampir setiap hari bersamamu, Pilihanku untuk pergi ke Yogyakarta beberapa hari kedepan mungkin akan merefresh kembali pikiranku.

Kulihat arlojiku yang melingkar ditangan kanan, waktu menunjukkan pukul 08:00 pagi, masih cukup pagi buatku untuk tidur kembali, keadaan mataku memang masih sangat ngantuk akibat nangis semalam. Tapi aku tidak ingin melewatkan pemandangan yang jarang kusaksikan. Kubiarkan mataku menyapu semua peristiwa tiap-tiap sudut dikereta.

Di arah samping bangku kananku, kutemukan sepasang suami istri yang saling menyenderkan bahu mencari posisi nyaman untuk berbagi mimpi, Ah romantis. Andai saja  Aku tidak sendirian. Kurunut hingga habis pandanganku lalu bertuju pada sebuah pramugari kereta yang baru masuk dari ujung gerbong untuk menawarkan makanan.

Kurasakan perutku berbunyi, keroncongan. Ya, sepertinya energiku terkuras karena menangis semalam, segera kupesan nasi rames bergandeng coklat panas. Lalu kumakan dengan lahap, nikmat sekali rasanya, mungkin karena Aku sangat lapar , Terakhir makan kemarin sore waktu order pakai Grabfood waktu dikos-kosan.

Selepas makan rasanya sangat mengantuk, Mataku berat, belum lagi kena dinginnya AC, suasananya memang sempurna untuk bikin tidur, Ya, mulai kurebahkan tubuhku pada kursi kereta yang kududuki sendiri itu, Kereta hari itu memang tidak terlalu ramai, beruntung Aku bisa duduk sendiri. mungkin karena ini adalah hari efektif, bukan weekend. Kukenakan Headset ditelinga, kuputar lagu kesukaanku, "My Immortal- Evanescence" kudengarkan sampai mataku terlelap.

***

"Perhatian.. Perhatian Sesaat lagi kita akan tiba di stasiun Tugu Yogyakarta."

Mendengar suara tersebut, langsung Aku terbangun. Kulihat jam tangan. Wow, rupanya sudah jam 1 siang, Aku bergegas siap-siap untuk turun dari kereta. Aku jalan-jalan ke Yogyakarta bersama sahabat terbaikku, dia berangkat dari kota Semarang. Namanya Era, Orangnya baik banget sampai mau bela-belain bolos kuliah demi nemenin aku jalan-jalan ke Jogja. Walau berangkat dari kereta yang berbeda tapi Kita sama-sama sampai ke Jogja pukul 1 siang, jadi tidak ada yang saling menunggu satu sama lain.

"Halo Rikkk, nyampe mana? Aku tunggu di depan stasiun ya.." Suara Era dari telfon.

"Halo, iya Ra.. udah ini jalan keluar kok." jawabku pada Era.

Dengan cepat Aku berjalan menuju depan stasiun, tidak lama kemudian Aku bertemu Era. Kita langsung melaju ke Malioboro untuk makan siang. "Gudeg Yu Djum" adalah pilihan makan siang kita.  Tak perlu waktu lama untuk menunggu makanan ini terhidang di meja Kita, Aroma gudeg yang khas membuatku tidak sabar melahap, ku awali dari menyuwir ayam yang empuk, hingga menyendok sambel krecek. Ah sedap! Kulupakan sejenak kisah pahitku bersama Reno.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline