Lihat ke Halaman Asli

[Indonesia Grand Prix Gold 2013] Simon Akhiri Paceklik Gelar

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1380462363942779102

[caption id="attachment_291502" align="alignleft" width="300" caption="Tunggal putra Indonesia, Simon Santoso keluar sebagai juara Indonesia Grand Prix Gold 2013 usai di final mengalahkan Dionysius Hayom Rumbaka dengan skor 21-17 21-11."][/caption] Tunggal putra Simon Santoso akhirnya mengakhiri periode kelam dirinya beberapa waktu terakhir. Simon keluar sebagai juara Indonesia GPG 2013 usai di final sukes mengalahkan kompatriotnya, Dionysoius Hayom Rumbaka dua set langsung dengan skor 21-17 21-11. "Kunci kemenangan saya hari ini adalah motivasi dan keinginan kuat untuk menang. Mungkin orang beranggapan kalau Simon menurun, tetapi saya membuktikan kalau masih bisa bersaing," ujar pemain 28 tahun ini. "Saya bersyukur bisa juara lagi setelah sekian lama puasa gelar. Kemenangan ini adalah modal untuk membangun rasa percaya diri saya. Tetapi kekurangan saya masih banyak, dan perlu kerja keras," tambah Simon. Simon terakhir kali berdiri di podium juara ketika menjuarai Indonesia Open Super Series 2013. Lambat laun, prestasi Simon menurun, salah satunya disebabkan sakit gondongan dan cedera pinggang yang dialaminya. Peringkat dunia Simon pun menukik tajam dari posisi enam dunia menjadi 89 dunia saat ini. Simon pun sempat diberi ultimatum sebelum Kejuaraan Dunia 2013 oleh Rexy Mainaky, Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI. Ternyata, Simon tidak mampu menjawab ultimatum dari Rexy karena gagal di babak pertama Kejuaraan Dunia. Simon pun sempat diberi sanski larangan bermain sehingga Ia urung bermain di Indonesia Super Series Premier, Juni lalu. Selanjutnya, Simon dijadwalkan akan mengikuti Denmark Super Series Premier dan French Open. Di kedua turnamen itu, Simon ahrus memulai kiprahnya dari babak kualifikasi. Sementara itu, Hayom menerangkan kemenangan tanpa tanding di semifinal lalu membuat Ia tak mampu mengeluarkan performa terbaiknya hari ini. Kemarin, Hayom dinyatakan menang tanpa harus bertanding karena Sony Dwi Kuncoro, sang lawan mengalami cedera sebelum pertandingan. "Pada babak sebelumnya, saya belum pernah mendapat tekanan karena lawan belum imbang. Di semifinal saya juga tidak bertanding, dari segi fisik memang fit, tetapi secara mental tidak menguntungkan, nggak dapat feel nya. Penampilan saya benar-benar diluar harapan," jelas Hayom. Bagi Hayom raihan tahun ini seperti mengulang pencapaiannya tahun lalu sebagai runner up. Tahun lalu Hayom harus puas finis di posisi kedia usai dikalahkan Sony. Secara keseluruhan Indonesia keluar sebagai juara dengan raihan tiga gelar juara disusul China dengan torehan dua gelar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline