Jika berbicara tentang kepiting, tentu kebanyakan orang mengidentikannya dengan Kuliner. Tentu saja kebanyakan orang menyukai hidangan kuliner hasil olahan dari kepiting. kepiting bisa diolah menjadi berbagai macam olahan masakan, misalnya adalah kepiting saus padang, kepiting saus tiram dan kepiting lada hitam. Diolah menjadi apapun, kepiting memberikan cita rasa yang nikmat.
Namun ini bukan perihal makanan ....
Yaa,dalam artikel ini, kepiting yang dibahas berkaitan dengan psikologis manusia. Bahasa populernya adalah Crab Mentality. Analogi Crab mentality ini digunakan karena ketika sekumpulan kepiting dimasukan ke dalam sebuah keranjang, jika ada salah satu kepiting yang bergerak menuju keluar keranjang, maka kepiting lain berupaya menariknya untuk turun lagi. Disebutkan dalam Psychology Today Crab Mentality adalah Analaogi untuk seseorang yang iri atas pencapainya seseorang dan tidak menginginkan orang lain melakukan hal yang lebih baik dari dirinya.
Crab mentality tentu saja berbahaya jika bertumbuh dan berkembang di dalam suatu organisasi ataupun perusahaan. Karena biasanya seorang individu dengan psikologis seperti itu akan menjadi benalu di dalam organisasi ataupun perusahaan. Seseorang dengan Crab Mentality di dalam perusahaan atau organisasi, biasanya tidak akan membiarkan rekannya melakukan hal atau pekerjaan lebih baik dari dirinya, orang tersebut akan berupaya dengan berbagai cara, untuk menghasut rekannya, agar memberikan kinerja yang biasa biasa saja bagi organisasi atau perusahaan.
Tentu saja hal tersebut sangat merugikan Organisasi ataupun perusahaan. karena bagaimanapun perusahaan menginginkan dan mengharapkan loyalitas dan kontribusi yang maksimal dari karyawannya. Menjadi dilema utama jika ada seorang karyawan yang sebenarnya sangat potensial dan memiliki Loyalitas yang tinggi namun berada di dalam lingkungan yang orang didalamnya mempunyai karakter Crab mentality, tentu saja dilema yang dihadapi adalah, jika seseorang tersebut berupaya melakukan yang terbaik, memberikan segalanya yang dia mampu, orang tersebut pasti akan dimusuhi oleh rekan lainnya yang mempunyai karakter Crab mentality.
Namun jika tidak melakukan hal yang optimal. tentu orang tersebut dianggap mempunyai kinerja yang biasa biasa saja.
Lantas apa yang bisa dilakukan oleh seorang karyawan yang mempunyai rekan kerja dengan karakter Crab Mentality ???
- Menajaga jarak, agar tidak terlalu dekat. Menjaga jarak memang upaya yang harus dilakukan agar kita tidak terjebak dengan orang orang yang memiliki karakter Crab Mentality, karena jika kita sudah mempunyai kedekatan secara personal maka akan susah bagi kita untuk bisa lepas dari bayang bayang orang dengan karakter Crab Mentality.
- Berani Berkata "TIDAK" , Salah satu hal yang membuat kita terjebak dengan orang yang mempunyai Crab Mentality adalah, karena tidak mempunyai keberanian Berkata TIDAK. Berkaitan dengan pernyataan point pertama, jika kita sudah mempunyai kedekatan secara personal, maka kita akan sungkan untuk Berkata TIDAK.
- Punya Prinsip, Punya Ketegasan dan Punya Keberanian. Biasanya Crab mentality dimiliki oleh karyawan karyawan senior. dan yang menjadi targetnya adalah karyawan karyawan baru yang masih Muda, Fresh, Cekatan. Biasanya karyawan karyawan senior tersebut mempunyai ketakutan, karyawan baru akan menggantikan posisinya, akan lebih mendapat perhatian dari bos akan mendapat tanggung jawab lebih, Dls. Dan dengan segala upaya akan dilakukan untuk mempengaruhi karyawan baru agar tidak berkontribusi lebih untuk perusahaan. Bagi karyawan baru tersebut, harus punya prinsip, punya ketegasan dan punya keberanian, sehingga tidak mudah terpengaruh dan bisa memfilter mana yang harus dilakukan dan mana yang harus dijauhi.
Bagi Organisasi atau perusahaan, peran pemimpin disini sangat penting. Seorang pemimpin harus mampu mengidentifikasi apakah di dalam lingkup pekerjaanya memiliki karyawan yang Bermental Kepiting, karena semakin lama hal tersebut tidak teridentifikasi, maka akan semakin menjamur karyawan karyawan yang mempunyai Crab Mentality.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H