Lihat ke Halaman Asli

Jihan Mawaddah

Knowledge seeker

Setiap Hari Stoik - Pelajaran Hari Pertama

Diperbarui: 26 Januari 2024   21:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(dok.pri edited with Canva)

Dalam buku Setiap Hari Stoik karya Ryan Holiday dan Stephen Hanselmen ini ada 366 renungan yang dituliskan untuk menjalani hidup. Jika ada 366 berarti ada satu renungan setiap harinya. Inilah yang menarik dan membuat saya tergerak untuk membuat refleksi dari renungan yang dituliskan oleh Ryan Holiday dan Stephen Hanselman ini.

Sebelum kita beranjak ke renungan "Setiap Hari Stoik", mari saya jelaskan terlebih dahulu sedikit tentang Stoik.

Stoik Hari Ini, Dari Yunani Ke Romawi

Stoikisme sendiri merupakan sebuah aliran filsafat yang didirikan di Athen oleh Zeno yang berasal dari kota kuno Citium pada awal abad ketiga sebelum Masehi. Istilah Stoik sendiri berasal dari bahasa Yunani stoa, yang berarti teras. 

Dari sini mungkin teman-teman lalu familiar dengan istilah filosofi teras ya? Benar, salah satu buku best seller karya Henry Manampiring yang juga terinspirasi dari Zeno. Kenapa disebut teras? Karena di situlah Zeno pertama kali mengajar murid-muridnya.

Pada intinya, Stoikisme mengajarkan bahwa kita tidak bisa mengendalikan apa pun di luar apa yang Epictetus sebut sebagai "pilihan akal sehat kita", kemampuan kita menggunakan nalar untuk memilih bagaimana kita mengkategorikan, menanggapi, dan mengorientasikan diri kita terhadap kejadian-kejadian di luar. 

Refleksi di Bulan Januari

Dalam buku Setiap Hari Stoik ini diberi penanggalan setiap harinya hingga 31 Desember nanti. Agak terlambat puluhan hari sih, tapi tak mengapa. Semoga saya bisa memberikan refleksi setiap harinya untuk bisa dimanfaatkan juga oleh teman-teman.

Hari 1 : Kendali dan Pilihan

Tugas utama dalam hidup hanyalah ini : mengidentifikasi dan memilah masalah agar aku bisa katakan dengan jelas kepada diriku sendiri manakah masalah-masalah eksternal yang tidak berada di bawah kendaliku dan manakah yang berkaitan dengan pilihan-benar yang memang bisa aku kendalikan. Kemanakah aku bisa mencari kebajikan dan kekejian? Tidak kepada hal-hal eksternal yang tidak terkendali, tetapi di dalam diri ini kepada pilihanku sendiri. (Epictetus)

Ya, kalau teman-teman sudah membaca buku-buku tentang Stoikisme, termasuk Filosofi Teras, yang bisa kita tarik benang merahnya adalah tentang bagaimana kita bisa membedakan apa yang bisa kita ubah dan apa yang tidak bisa.

Apa yang bisa kita pengaruhi dan mana yang tidak bisa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline