Tentu teman-teman pernah yaa mendengar kisah terompahnya Bilal Bin Rabah yang didengar oleh Rasulullaah hingga sampai ke Sidratal Muntaha? Ya, Rasulullaah mendengar terompah Bilal yang lusuh itu dan bertanya pada Bilal, "amalan apa yang dilakukan Bilal sehingga Rasulullah mendengar suara khas yang diciptakan terompahnya hingga ke surga?"
Ternyata Bilal istikamah selalu menjaga wudhu dan mengerjakan salat dua rakaat setelah wudhu. Begitu ia mendapat hadats kecil, ia berwudhu, pun ketika ia mendapatkan hadats besar. Bilal sungguh sahabat Rasulullaah yang istimewa, salah satu outfitnya bahkan sudah mampir duluan ke surga.
Bagaimana dengan kita?
Apapun Outfitnya, Semoga Membawa Kita Ke Tujuan Akhir yang Mulia
Sebagaimana sahabat Rasulullah Bilal bin Rabah yang punya amalan khusus sehingga membuat para sahabat yang lain pun iri karena hanya terompah Bilal lah yang dilihat Rasulullah di surga.
Dalam Ramadan kali ini saya pun ingin punya terompah seperti Bilal. Outfit yang bisa saja menjadi wasilah menuju luasnya rahmat dan ampunan Allah. Apa yang bisa kita lakukan secara ajeg dan istikamah bahkan hingga Ramadan telah usai? Apakah melaksanakan salat malam? Membaca Quran dan memahami maknanya, lalu minimal menamatkannya dalam waktu satu minggu? Atau bersedekah pada fakir miskin? Membantu meringankan beban orang lain tanpa mengeluh?
Ada begitu banyak kebaikan-kebaikan kecil yang bisa kita lakukan. Termasuk ketika kita berangkat ke masjid bersama-sama mengenakan pakaian terbaik kita. Bukan mukenah yang baru, bukan sarung maupun koko baru, namun yang membawa kita pada keistikamahan sebagaimana terompah Bilal bin Rabah yang membawanya istikamah selalu untuk menjaga wudhu.
Bukan mukenah paling mahal yang bisa dipamerkan ketika berangkat tarawih ke masjid. Bukan pula sandal bernilai ratusan ribu. Bukan pula sajadah empuk yang wangi. Apapun outfit yang kita kenakan, tak akan ada artinya di depan Allah ketika hati kita bukan untukNya.
Kalau saya sih outfit yang dikenakan saat tarawih harus dingin dan menyerap keringat, saya menghindari mukenah berbahan panas. Juga sajadah seadanya di rumah, begitu pula dengan anak saya. Jadi tidak ada persiapan khusus apalagi punya outfit khusus untuk pergi tarawih ke masjid mulai hari Senin, Selasa, hingga Ahad. Yang penting nyaman dan membawa saya pada keistikamahan sebagaimana Bilal bin Rabah
Bagaimana dengan teman-teman? Apa outfit tarawih paling nyaman menurutmu?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H