kompetisi liga Indonesia sudah menunjukan hal yang positif mulai dari format hingga pertandingan walaupun dilaksanakan di tengah pandemi. tentu ini menjadi tantangan bagi pemain. oficial dan perangkat pertandingan, dengan hal ini kita sedikit lega dan optimis sepakbola indonesia bisa maju seperti negara tetangga. coba kita lihat bagaimana Vietnam yang dulu menjadi lumbung gol untuk indonesia sekarang menjelma menjadi negara terkuat nomor dua di asia tenggara.
bahkan permainannya yang mereka lakoni mengadopsi gaya sepakbola modern dengan satu dua sentuhan, yang sudah jauh dari kata permainan tradisional yang hanya mengandalkan otot baik dalam bertahan maupun saat menyerang semua lini bergerak bahkan acap kali lini belakang yang mencetak gol kalau striker mengalami kebuntuan untuk mencetak gol.
indonesia sekarang sudah pada jalan yang benar sudah mengadopsi format sepakbola eropa yang main hanya di akhir pekan saja. sehingga pemain tidak lelah seperti pada kompetisi sebelumnya yang bermain hampir tiap hari. dengan format ini setiap club hanya bermain satu kali tiap minggunya sehingga lebih menarik untuk disimak. bahkan mereka jeda kompetisi saat laga internasional dilaksanakan oleh FIFA. ini sangat berpengaruh besar terhadap kemajuan timnas indonesia dalam memilih pemain yang berkualitas.
tapi saat kompetisi sudah rapi dan bagus untuk di terapkan sayang ada beberapa oknum mencoreng kompetisi yang dilakukan oleh pelatih dan 5 pemain Perserang Serang di Liga 2 dan banyak club terseret dalam macht fixing tersebut termasuk club artis terkenal raffi ahmad Rans United terlibat di dalamnya. tapi benar tidaknya isu club dan siapa saja yang terlibat di dalamnya masih di usut oleh komisi displin liga. benar saja hal semacam ini tidak bisa di biarkan karena akan berdampak negatif bagi kemajuan sepakbola indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H