Lihat ke Halaman Asli

Tak Kusangka Si Bule pun Turut Merayakan

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu saat setelah selesai jam kerja saya dan rekan rekan tidak diperkenakan pulang, pimpinan kami meminta untuk menunggu sebentar di kantor. Kejadian ini tentu agak aneh dan tidk biasa. Andaipun ini terjadi biasanya kalau ada hal hal penting mengenai kebijakan perusahaan atau tugas pekerjaan yang mendesak dan segera diselesaikan sehingga perlu kerja ekstra atau kerja lembur.

Bukan hanya saya yang merasa ada yang aneh, tetapirekan rekan sayapun demikian. Terus terang kami semua tidak mengetahui tujuan mengapa pimpinan menunda kepulangan kami, meski jam kerja telah usai. Saya sudah membayangkan dengan tertundanya kepulangan, pasti akan mengalami keterlambatan karena kemacetan lalu lintas di Jakarta kala usai jam kerja akan semakin parah. Namun demikian kami semua tidak berani menanyakan tujuan pimpinan menahan kepulangan dan kami hanya duduk menunggu di ruangan sambil menanti informasi lebih lanjut.

Terus terang perasaan kami sebagai karyawan campur aduk, bahkan ada perasaan was was jangan jangan ada berita kurang enak yang akan disampaikan oleh manajemen. Tapi jika ada hal hal yang penting dan menyangkut perusahaan atau karyawan mengapa tidak disampaikan di ruangan dalam forum rapat

Tidak lama berselang pimpinan kami yang berkewarganegaraan asing ( orang bule ) keluar dari ruangan, sambil menegur dan mengucapkan salam. Dari raut wajahnya yang berseri ini menandakan bahwa berita yang akan disampaikan pasti bukan berita yang mengkuatirkan. Perasaan saya jadi plong sehingga dapat mengurangi ketegangan bukan hanya saya, mungkin juga karyawan yang lain

Sebagai informasi perusahaan dimana kami bekerja adalah sebuah perusahaan asing, sehingga ada sebagian karyawannya berkebangsaan asing yang mengais rezeki di perusahaan ini, termasuk pimpinan perusahaannya.

Masih juga belum menyampaikan maksud dan tujuan, si bule pimpinan kami hanya tersenyum senyum tetap tidak memberikan penjelasan. Dia hanya mengatakan permohonan maaf, karena telah mengambil waktu istirahat kami, semata mata hanya untuk refreshing mengurangi stress setelah seharian bekerja.

“Bapak dan ibu” kata si bule, hari ini saya mengundang anda sekalian untuk minum kopi di kediaman saya, sekali lagi saya mohon maaf karena telah menyita waktu anda mungkin satu sampai dua jam. Mudah-mudahan ini tidak menjadikan beban dan kekecewaan anda. Sebetulnya keinginan saya ini sudah saya rencanakan minggu lalu, tapi karena kesibukan kita semua, baru kali ini dapat terlaksana. Dan kebetulan besok bertepatan dengan hari libur, sehingga menurut hemat saya tidak terlalu membebani anda semua, apakah kalian ada yang keberatan ?

Akhirnya kami semua berangkat menuju kawasan sekitar Pondok Indah, rumah dimana si bule itu tinggal, yang kebetulan tidak jauh dari lokasi kantor kami, paling hanya perlu waktu sekitar lima belas menit.

Ternyata dipavilyun rumah si bule tesebut sudah disiapkan berbagai hidangan dan minuman. Masih tetap tetap tersenyum, tuan rumah dengan santai mempersilakan kami menikmati sajian makanan yang tersedia.

Keramahan keluarga tuan rumah sangat terasa sangat menonjol, dan tampak rasa kegembiraan yang begitu kuat, bukan sekadar basa basi seperti layaknya sebagian warga kita, yang kadang keramahan hanya tampak disisi luar karena keterpaksaan.

Kami semua dibuat penasaran, tuan rumah belum juga menyampaikan maksud dan tujuan mengundang kami makan bersama. Ketika ada kesempatanmaka ada beberapa rekan kami yang dengan berani menanyakan maksud dan tujuan pimpinan kami untuk mengundang makan bersama.

Setelah didesak pertanyaan akhirnya si bule buka suara“ Pertama saya ingin memperkenalkan istri dan keluarga saya kepada bapak dan ibu. Dan ada yang lebih penting, yaitu kegembiraan yang akan saya bagikan ke kalian.” Kalian semua tentu ingin segera mengetahui kegembiraan itu.

Sebagaimana telah diketahui bahwa, negara anda telah berhasil memilih dan mempunyai presiden yang baru, yaitu presiden Joko Widodo. Untuk keberhasilan pemilihan presiden dengan aman dan atas terpilihnya bapak Joko Widodo sebagai presiden RI, maka saya beserta keluarga mengucapkan selamat kepada bangsa Indonesia. Saya jugasenang dan merasakan kegembiraan. Oleh sebab itu untuk merayakan momen tersebut, maka saya mengudang bapak ibu sekalian kerumah saya merayakan terpilihnya presiden baru negara anda sekaligus perkenalan keluarga dengan mengundang makan bersama keluarga saya.

Suasana hening sejenak, mungkin semua yang hadir diruangan itu merasa terharu, senang dan gembira entah perasaan apa lagi berkecamuk di benak masing masing. Termasuk saya sendiri yang tidak menyangka ternyata kemenangan Jokowi bukan saja di rayakan dan disambut segenap rakyat Indonesia, tetapi orang bulepun menyambut dengan gembira. Hanya sesaat suasana hening, kembali meriah dan kamipun melanjutkan menyantap makanan yang disediakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline