Lihat ke Halaman Asli

Punthuk Setumbu

Diperbarui: 2 Maret 2017   06:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[/caption]

Kawasan pegunungan Menoreh tak hanya menyajikan candi Borobudur saja, tapi juga menawarkan sebuah bukit dengan pemandangan yang sangat menawan, bukit Punthuk Setumbu. Punthuk Setumbu tidaklah asing lagi bagi para petualang. Sebuah bukit yang terletak di desa Karangrejo disebelah selatan candi Borobudur dan berjarak sekitar 5 kilometer dari candi Borobudur.

Punthuk Setumbu dikenal sebagai Nirwana matahari terbit yang ada di kawasan Borobudur. Kita dapat melihat matahari terbit yang indah dan eksotik. Jika beruntung, kita bisa melihat matahari terbit muncul di antara gunung Merapi dan Merbabu. Dari puncak Punthuk Setumbu, kita bisa menikmati indahnya panorama pegunungan yang mengelilingi wilayah Magelang, Gunung Merapi dan Merbabu. Apalagi bila masih tersisa kabut yang menutupi pepohonan dan rumah penduduk sekitarnya, terasa seperti diatas awan.

Jika belum pernah berkunjung ke Punthuk Situmbu, sebaiknya kesana agar tidak menyesal kecuali kalau kesiangan. Rekomendasi untuk berkunjung pada bulan April – Oktober supaya dapat melihat matahari terbit dengan sempurna. Punthuk Setumbu tidak hanya menawarkan pemandangan Gunung Merapi dan Merabu, namun, juga bisa menikmati rentetan pegunungan Meroreh yang membentang di sisi selatan.

Untuk bisa menikmati matahari terbit, sebaiknya sudah berada di Punthuk Setumbu pada pukul 05.00 pagi. Hanya membutuhkan pendakian beberapa anak tangga untuk mencapai puncak bukit dan tidak terlalu berat. Punthuk Setumbu tidak hanya dikenal oleh wisatawan domestik, namun banyak wisatawan luar negeri yang tertarik untuk mengunjunginya untuk menikmati indahnya matahari terbit dari puncak Punthuk Situmbu.

Satu hal lagi yang menarik untuk dinikmati dari Punthuk Setumbu, siluet candi Borobudur yang terlihat sangat kecil dan tampak seperti segitiga yang bergerigi yang dikelilingi oleh pepohonan dan lahan pertanian.

Punthuk Setumbu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline