Seribu pucuk mata menusuk tubuh renta
tertatih sepanjang Malioboro
mengemis sekerat kasih yang tercecer
dari saku beruang
Geliat kota seperti batu
Keras. Menggebuk nasib
Barangkali siapa yang lebih keras
ia kan terus berdenyut
Berbekal senyum istimewah
kamu mengarungi lautan pekat
tak peduli seberapa susah