Lihat ke Halaman Asli

Jetho Lawet

Menulis adalah menghidupkan yang telah mati

Puisi | Pengemis Jalanan

Diperbarui: 15 Agustus 2019   12:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seribu pucuk mata menusuk tubuh renta

tertatih sepanjang Malioboro

mengemis sekerat kasih yang tercecer

dari saku beruang

Geliat kota seperti batu

Keras. Menggebuk nasib

Barangkali siapa yang lebih keras

ia kan terus berdenyut

Berbekal senyum istimewah

kamu mengarungi lautan pekat

tak peduli seberapa susah

hidup di ujung pelabuhan




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline