Lihat ke Halaman Asli

Kota Tangerang

Diperbarui: 9 November 2023   13:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tangerang merupakan kota yang indah, meskipun tidak selalu mendapatkan tempat yang pantas dalam bayanganku. Sebagai penduduknya, aku memiliki cerita pribadi tentang kota Tangerang yang ingin kubicarakan.

Pertama-tama, ketika aku berpikir tentang Tangerang,yang terlintas dalam pikiranku adalah keramaian. Kota ini selalu terasa hidup, dengan jalan-jalan yang dipenuhi oleh berbagai kendaraan, dari sepeda motor hingga bus besar. Lalu lintasnya memang bisa menjadi mimpi buruk bagi sebagian orang, tetapi bagi saya, itu adalah bagian dari pesona Tangerang.

Kemudian,ada masakan lezat. Tangerang dikenal dengan berbagai hidangan enak,terutama makanan jalanan. Pempek,bakso,sate,dan mie ayam itulah makanan favoritku. Dan kalian pasti tidak asing dengan kuliner pasar lama, tempat ini terdapat aneka makanan yang berada di pinggir jalan yang selalu menjadi tempat favoritku untuk mencicipi aneka makanan yang berasal dari beberapa daerah dan negara. Biasanya kuliner pasar lama ramai saat malam Minggu yang sudah kaya lautan manusia.

Tangerang juga memiliki sejarah yang kaya. Aku pernah mengunjungi situs-situs bersejarah seperti museum Benteng Heritage,yang mengingkatkh pada masa lalu kota ini saat orang tionghoa yang datang ke Kota Tangerang untuk melakukan perdagangan. Rasanya seperti berjalan kembali ke masa lalu dan juga merasakan bagian penting dari sejarah Tangerang. Waktu itu saya pergi ke museum Benteng Heritage bersama teman-teman saya.

sesampainya disana saya dan teman saya melihat aneka prasasti, artefak-artefak, aksesoris kuno,botol kecap, kamera tua,pemutar lagu dan timbangan.

"Sli, suasananya sunyi dan agak sedikit menakutkan ya",kata Jesslyn

"Iya suasananya juga sejuk dan aneka barang kuno disini sangat keren ya",jawab Ashley.

dan kakak pemandunya juga menjelaskan tradisi-tradisi,beberapa barang yang ada di sana.

"jadi tradisi mendirikan telur dilaksanakan saat Peh Chun dan hanya bisa berdiri saat jam 12 siang",ucap dari kakak pemandu.

"Mengapa hanya bisa berdiri saat jam 12 siang?",Jawab dari saya dan teman saya.

"Karena adanya gaya tarik menarik antara matahari dan bumi (berdekatan) sehingga telur bisa berdiri pada bagian ujungnya",jawab kakak pemandu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline